22th EP

40.4K 1.4K 54
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
Cukup lama Chanyeol menunggu denhan memainkan ponselnya ini dan itu tapi tetap saja Chanyeol diluar ruangan duduk dengan tidak tenang, jadi ia memutuskan untuk menghampiri Irene dan menyadari kakaknya itu hanya berdiri di depan pintu kamar Sehun dengan wajah memerah.

"Noona?"
Irene menoleh, dada Chanyeol terasa sesak saat melihat air mata meleleh di pipi putih kakaknya.

Dan di sanalah dia, ikut melihat apa yang Irene lihat, Sehun bersama seorang wanita setengah telanjang di atas ranjangnya.
Chanyeol mengepalkan tangannya.

"Oh, jadi kau datang dengan Chanyeol? Ingin menunjukkan kalau kau memilih dia?" tanya Sehun dengan wajah sinis yang menurut Chanyeol sangat memuakkan.

Sehun turun dari ranjang hanya mengenakan boxer dan mendekati mereka berdua.

"Sudah puas membalas dendam Chanyeol? Dengan meniduri Irene, kita impas bukan?"
Tangan Chanyeol makin terkepal, Irene yang menyadarinya segera menggenggam tangan Chanyeol dan memegang dagu Chanyeol untuk menatapnya. Tatapan memohon itu membuat Chanyeol melunak.

"Jangan" lirih Irene agak sesenggukan. Mereka tidak menyadari ekspresi terluka Sehun saat melihatnya.

"Tidak apa, Chanyeollie. Aku yang salah, bukan Sehun. Aku yang mengira dia benar-benar menungguku, aku yang terlalu percaya diri"
Irene beralih menatap Sehun dengan mata sendunya.

"Kau bersikap seolah-olah aku yang salah! Kau tak tahu tadi malam aku datang dan melihatmu memeluk Chanyeol di kamarnya! Kau pikir aku tidak punya hati, Rene?!" teriak Sehun.

Chanyeol melepas genggaman tangan Irene dan mendorong dada Sehun untuk menjauh.

"Jangan berteriak pada Irene!" ucapnya tegas.

"Oh, jadi kau merasa di atas angin karena kau sudah berhasil menidurinya? K-"

"Hentikan, Bajingan! Kau berkata seolah-olah Irene mudah ditiduri pria, kau bilang kau mencintainya tapi apa?! Kau hanya bisa menyakitinya!" potong Chanyeol.

Tangan Sehun sudah siap menampar wajah Chanyeol, tapi terhenti karena Irene menerjang tubuh Chanyeol dan mendekap tubuh adiknya itu.

"Chan, ayo pergi. Bawa aku pulang. Aku tidak ingin mendengar kalian bertengkar"
Chanyeol yang awalnya bersiap menerima pukulan Sehun, membalas dekapan itu dan mengelus punggung Irene dengan lembut.

"Ya, aku akan membawamu pulang dan biarkan dia menyesal nantinya"
Chanyeol menarik tangan Irene dan membawanya pergi dari hadapan Sehun.

"Hei kalian dat- Rene, apa yang terjadi?" mereka berpapasan dengan Krystal yang hendak masuk rumah bersama Jongin, sepertinya mereka baru selesai berbelanja karena Jongin membawa beberapa kantong makanan segar dan mentah di tangannya.

"Tanyakan saja pada Oh Sehun, Noona" kata Chanyeol lalu melewati pasangan itu dengan menggandeng Irene yang hanya menunduk menutupi kesedihannya.
.
.
Sepanjang jalan, Chanyeol sesekali mengalihkan pandangan dari jalanan ke arah Irene yang sedari tadi hanya menatap jendela.

"Pulang ke rumah atau ke apartemenku?" tanya Chanyeol pelan-pelan.

Dan tanpa Chanyeol duga, Irene menengok dan menatap Chanyeol dengan senyum tipis.

"Ke mana saja, Chan-ah" Chanyeol hanya mengangguk dan membawa mobilnya ke arah rumah Irene.

Tiba-tiba Irene menyalakan radio dan berdendang pelan mengikuti lagu yang dia dengarkan.

Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Noona ingin makan dahulu?" tanya Chanyeol.

"Em..tidak lapar, tapi nanti Seulgi bisa membuatkan sup yang enak. Ah 3 hari saja tidak merasakan makanan Seulgi membuatku rindu" suara Irene kelewat ceria.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now