13th EP

63.2K 1.8K 40
                                    

[BUDAYAKAN VOTE SESUDAH MEMBACA]
.
.
.

Oke, katakan Irene gila.

Ya, semenjak dia sering bercumbu dengan Sehun, Irene sering merindukan sentuhan lelaki itu.
Bahkan di saat seharusnya dia membenci lelaki itu, justru dia sering merasa gairahnya meningkat saat Sehun terlihat seksi dengan baju tipis atau saat Sehun memakai pakaian yang membentuk tubuhnya.

Seperti saat ini,

mengingat badan Sehun yang terekspos tadi tiba-tiba dia merasa sesuatu di 'bawah' berkedut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

mengingat badan Sehun yang terekspos tadi tiba-tiba dia merasa sesuatu di 'bawah' berkedut.

Terangsang.

Irene menggigit bibir bawahnya dengan paha yang dihimpit, napasnya terengah sembari berpegangan pada meja pantry.

Oh Tuhan, ini menyiksa.

Irene segera membuatkan kopi dengan gula 2 balok untuk boss-nya dan dengan menarik narik rambutnya beberapa kali dia berharap dia bisa menghilangkan fantasi gilanya.

Untunglah saat dia datang, Sehun sudah memakai kemejanya dengan rapi.

Saat meletakkan kopi di meja, napas Sehun terasa berhembus di tengkuknya.

"Baunya enak sekali, Rene"
Irene bergetar, peluh sudah mulai membasahi dahinya, Sehun yang berdiri tepat dibelakangnya benar-benar tidak membantu kondisinya saat ini.

Saat si mungil berbalik, wajahnya berada tepat di depan dagu Sehun.
Seandainya tidak ingat situasi, Irene pasti sudah berjinjit untuk memagut bibir tipis nan sexy Sehun atau mungkin menggigit dagu runcingnya.

Tetapi Irene memilih menunduk.

"Saya permisi, Ssajangnim"

_________________________________________

"Kau sudah pulang?"
Irene sedang melepas sepatunya saat menyadari Seulgi sedang berjalan ke arah dapur, dan hanya dijawab dehaman oleh gadis bermata kucing itu.

Irene melihat jam, sudah jam 11 malam, lemburnya cukup melelahkan hari ini. Sebenarnya sejak jam pulang kantor jam 7 tadi Sehun sudah menyuruhnya pulang tapi mengingat Sehun akan membuka cabang di Osaka, pekerjaan mereka bertambah berat.

"Apa Chanyeol menghuhungimu?" tanya Seulgi tiba-tiba, Irene mengambil gelas Seulgi dan menenggak minuman di dalamnya.

"Ya, dia mengabari saat landing tadi. Wae?" tanya Irene penasaran, tetapi Seulgi hanya menggeleng.

"Eyy, kenapa wajahmu memerah?" goda Irene.

"Siapa bilang wajahku merah! Ini..ini karena aku kepanasan! Sudah aku mau tidur" ketusnya.

Irene hanya berdecak, dia bersumpah akan mecari tau atas sikap aneh Seulgi.

Irene bersiap mandi, saat seluruh pakaiannya sudah terlepas, dia masih bisa mencium bau wangi parfum Sehun yang sangat manly.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now