30th EP

54.7K 1.4K 79
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
"Hmm.. Irene ku yang manja sangat suka dipeluk ya?" Sehun mengendusi rambut wangi Irene dengan seduktif.

"Pelukan Hunnie hangat, aku suka" jawab Irene manja.

"Karena aku sudah melepas baju, kau tidak ingin melepas bajumu juga?"

"K-kenapa aku harus membuka baju?"

"Biar adil, Sayang. Aku suka merasakan kulitmu yang halus" bujuk Sehun, dan tanpa menunggu perintah lagi, Irene benar-benar melepas pakaiannya, menyisakan bra dan celana dalamnya.

"Oh, kau benar-benar gadis penurut yang membuatku jatuh cinta"
Sehun melingkarkan kakinya di tubuh Irene seperti guling.

"Hai, Rene, boleh aku bertanya?"

"Apa itu?"

"Tiga hari lalu saat kau memblow jobku, kau sangat hebat. Kau belajar darimana, hm?" tanya Sehun tepat di telinga Irene, membuat gadis itu kegeliaan.

"Aku belajar dari beberapa video dan artikel" cicit Irene,
Sehun membolakan matanya dan menangkup wajah Irene yang memerah, berusaha meyakinkan apa yang baru didengarnya.

"Coba katakan sekali lagi, kau apa?"

"Maaf kalau Hunnie tidak suka aku menonton hal semacam itu, a-aku juga malu. Tapi aku takut Hunnie tidak puas denganku dan membuatmu bosan padaku"

"Oh, Hyunnie, aku tidak mungkin bosan begitu saja. Aku tidak menyangka kau menontonnya karena aku"
Sehun mendekap erat tubuh mungil Irene.

"Apa kau terangsang saat menontonnya?" tanya Sehun lagi, Irene mengangguk malu-malu di dada bidang Sehun.

"Kurasa mungkin ini giliranku memuaskanmu, Rene sayang"

Irene terpekik saat Sehun mengangkat badannya dan merebahkan tubuhnya di ranjang dengan posisi telentang.

Irene sungguh memalu saat Sehun melebarkan kedua pahanya, celana dalamnya sudah ditanggalkan oleh Sehun, begitu juga penutup dadanya, sehingga Irene menyilangkan tangannya di dada, malu menunjungkan putingnya yang sudah menegang.

Sehun kini menatap 'lapar' lubang kemerahan yang dia lihat, lidahnya sesekali menjilat bibirnya yang mendadak kering.

"Kau berkedut, Rene. Apa kau terangsang?"

"A-aku m-malu" lirih Irene.

"Kau indah, Sayang. Tidak perlu malu. Oh, lihat ini"
Sehun mencubit bibir kemaluan Irene hingga cairan alami yang keluar dari sana sedikit keluar seperti selang yang dipencet.

"Kau basah, Rene sayang" nafas Sehun memburu karena hasratnya yang memuncak.

"Hunnie~ jangan dicubit" rengek Irene manja dengan sedikit desahan.

"Lalu kau ingin apa?"

"Digesek, digaruk atau apapun, Hun. Rasanya gatal"
Sehun tidak tahan lagi, dia melepas satu-satunya kain yang masih menutupi kelaminnya. Tangannya memegang tangan Irene untuk berhenti menutupi gunung kembarnya.

"Aku akan menggesek dengan penisku, Rene"

Sehun menindih Irene, lalu bibirnya memagut bibir mungil di bawahnya.

Irene tidak melawan, justru mengalungkan lengannya di leher Sehun. Matanya terpejam menikmati cumbuan Sehun, tetapi sesaat kemudian matanya terbelalak lalu dia memekik.

Penis keras Sehun tepat menggesek klitorisnya, bukan gesekan lembut melainkan seperti sodokan.

"Ouch, Hunnie~ pelaan..ah.."
Irene mengaduh membuat penyatuan bibir mereka terlepas.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now