27th EP

44.9K 1.5K 98
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
"Sehunnie, sekarang lepaskan aku"
Irene mendorong pundak Sehun, tetapi lelaki itu justru makin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya di dada Irene. Sungguh dia ingin sekali memukul kepala lelaki tampan ini.

"Shireo! Aku tidak mau kau pergi lagi, ak-AH! Yak! Dasar saudara kurang ajar, kenapa kau menjewerku"
Sehun mengelus kuping memerahnya dan membuat Irene berhasil meloloskan diri dari pangkuan Sehun.

"Kubilang jangan mesum!" tegur Chanyeol.

"Aku sedang sakit, aku butuh Irene sekarang." rajuknya.

"Kali ini ku ijinkan, lagipula ku rasa kalian juga butuh waktu untuk bicara. Kami akan keluar dulu untuk makan" kata Chanyeol sambil mengajak orangtua angkatnya serta Seulgi untuk pergi.

"Dan Noona, saat aku kembali aku tidak ingin melihatmu menangis lagi" tambah Chanyeol, Irene hanya mengangguk patuh.

PAT PAT

Sehun menepuk tempat kosong di ranjangnya sebagai tanda agar Irene duduk di sana. Dengan patuh gadis itu mendekat dan duduk di sebelah Sehun dengan kepala tertunduk. Gugup.

"Irene-ah, mau mendengarkan aku?" tanya lelaki di hadapannya.

"Ung~" jawab gadis itu lucu.

Sehun menahan gemas, rasanya ingin menggigit pipi gadis itu

"Aku bersumpah aku tidak tidur dengan wanita manapun setelah mengenalmu, yang ada dipikiranku hanya kau, Irene-ah. Aku datang ke apartemen Chanyeol untuk mengantar oleh-oleh untuknya. Ya, kau tau, apartemen itu dulu milikku sehingga aku tau passwordnya, dan aku melihatmu di atas ranjang Chanyeol. Aku marah, aku cemburu, jadi aku sengaja meminta seorang wanita datang ke rumahku sebelum kau datang"
Sehun menghela nafas, Irene masih menundukkan kepalanya.

"Maaf, aku sudah berjanji untuk menunggu jawabanmu, tapi aku justru menyakitimu"
Sehun mengangkat dagu Irene, dan kini mata gadis itu beradu dengannya.

"Bisakah kau memberi jawabannya sekarang?" tanya Sehun.

"Kau jahat.." kata Irene.

Sehun sedikit merasakan rasa nyeri saat Irene mengatakannya.

"Kau jahat membuatku mencintaimu, sampai aku tidak bisa membencimu" lirih Irene sambil menunduk. Sehun tersenyum sambil kembali mengangkat dagu Irene. Bertatapan.

"Aku juga mencintaimu " bibir Sehun mendekat dan Irene mulai memejamkan matanya, bersiap menerima bibir yang dia rindukan.

TOK TOK

Suara ketukan pelan disertai seorang pegawai rumah sakit masuk, membuat mereka menjauhkan wajah sambil menunduk malu.

"Makan siang Anda, Tn. Oh" senyum ramah pegawai itu dan Sehun mengucap terima kasih.

Irene turun dari ranjang dan mengambil makanan yangdiantarkan tadi.

"Kau mau aku suapi?"
Sehun mengangguk bersemangat.

"Nyonya Oh bilang kau sakit karena lambungmu terluka, kau tidak makan dengan benar?" tanya Irene sambil mengambil beberapa lauk dan memasukkan dalam mangkuk makan Sehun.

"Yah, ditambah aku minum alkohol gila-gilaan 2 minggu ini, dokter bilang sedikit lagi lambungku bisa berlubang dan itu cukup buruk"
Irene meletakkan mangkuk di nakas, tangannya membelai pipi Sehun.

"Berjanjilah untuk tidak sakit lagi, Hunnie. Aku tidak sanggup melihatmu seperti ini"

Sehun mencium tangan Irene.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now