15th EP

59.4K 1.6K 46
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
_________________________________________

Irene menelengkan kepalanya dan menatap Sehun dengan mata mengerjap.

"Film biru?"

Irene melihat ke atas sambil berpikir.

"Kurasa aku tidak punya film berjudul Biru"

Sehun benar-benar terbahak sekarang, sungguh sekretarisnya ini sangat polos.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Irene, dan Sehun harus benar-benar menahan tawanya atau dia akan merasakan kaku di perutnya.

"Sudahlah tidak usah mencari film lagi. Bagaimana kalau kita ke bioskop?" ajak Sehun dengan suara yang masih menahan tawa.

"Bioskop?" Irene tiba-tiba menunduk.

"Wae?" Sehun bertanya bingung.

"Itu..seperti orang berkencan" kata Irene malu-malu.

"Memangnya kalau kita berteman tidak boleh menonton bersama?" Irene semakin menunduk lalu bercicit.

"Boleh saja, tapi dulu aku pertama kali berciuman di bioskop dengan pacarku"

Oh taukah kau Irene, jawaban polosmu membuat dada Sehun memanas.

"Baiklah kita tidak pergi!" Sehun membuang muka lalu bersedekap.

"Tapi kau ingin popcorn. Ayo kita pergi~" Irene merengek sambil menarik lengan Sehun, tetapi laki-laki itu tidak bergeming.

"Sehunnieee~" Irene tidak menghentikan rengekannya.

"Rene please j-" Sehun tidak bisa meneruskan kata-katany karena Irene masih saja memanggil namanya dengan lucu.

"Ayo Hunnieee~"

Sehun menghentikan aksi ngambeknya dan seketika menarik tangan Irene yang berada di lengannya, dengan secepat kilat tiba-tiba kini posisi Irene sudah telentang di sofa dengan Sehun yang berada di atasnya.

"Jangan memanggilku seperti itu, Rene-ah. Aku bisa lepas kendali" suara berat Sehun membuat Irene meremang.

Tangannya yang di tahan di atas kepala membuatnya tidak bisa bergerak selain menatap mata Sehun diatasnya.

"K-kenapa?" tanyanya gugup.

"Kau membuatku ingat pada panggilanmu malam tadi" kata Sehun.

Dada Irene berdesir ketika Sehun mulai menyapukan napasnya ke leher jenjang nan putih Irene.

"Hmm..kau wangi sekali, Rene-ah"
Irene menggigit bibirnya kuat-kuat, khawatir mulutnya akan mendesah.

"Kau tau tadi malam aku benar-benar ingin memasukimu, membayangkan kau mengangkang di hadapanku"

Sehun mulai menggesekkan celananya yang terasa sempit ke paha Irene dibawahnya.

"Bagaimana ini, Rene-ah, aku mulai tidak tahan, hm?" Sehun semakin menggoda dengan menjilati leher Irene, dan gadis itu hanya mendongak pasrah.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum