33th EP

64.8K 1.4K 95
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMEN SESUDAH MEMBACA]
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
Irene terbangun saat matahari belum terbit, sedikit meregangkan badan dan menyadari suaminya terusik karena pergerakannya.

Irene tersenyum lalu mengecup sudut bibir Sehun pelan.

"Lagi..jangan hanya cium sekali" suara serak Sehun membuat Irene tertawa.

"Tidurlah lagi, aku terbangun terlalu pagi" ujar Irene sambil membelai rambut Sehun.

"Kau bilang pagi ini ingin berenang?" tanya Sehun sambil membuka matanya perlahan.

"Uh-huh. Aku bahkan sudah menyiapkan bikini. Krystal Eonnie yang menyiapkan di koperku kemarin"
Ya, hotel yang Sehun pilih tentu dengan fasilitas VVIP, di mana kolam renang pribadi tersedia.

Sehun mana mungkin mengijinkan istrinya berenang di kolam renang umum dengan bikini.

"Aku akan menemanimu berenang"
Sehun seketika bangun dan bersiap mengambil pakaiannya.

Irene ke kamar mandi untuk mencuci muka saat suara panggilan Sehun mengalihkan perhatiannya.

"Irene? Apa yang kau bawa di bawah bikini mu ini?"
Irene segera keluar dari kamar mandi dan menemukan Sehun memegang sebuah kotak asing.

"Entahlah, setahuku Krystal Eonnie membelikanku bikini saja dan dia meminta untuk memasukkan dalam koperku tapi aku belum mengeceknya"

Sehun dan Irene sama-sama membuka kotak itu, dan mereka mematung.

Sextoys.

Dengan secarik memo tertempel di sana: 'Semoga berguna, Kawan' -Jongin

"S-Sehun i-itu untuk apa?" bukannya Irene tidak tau, Sehun bahkan pernah menunjukkan fleshlight dan menggunakan vibrator massage sebelumnya. Tapi yang Irene tunjuk adalah sebuah benda bulat sebesar telur dan mempunyai tali di belakangnya.

"Kau ingin mencobanya?" seringaian Sehun membuat Irene menelan ludahnya gugup.
.
.
.
"A-aah, Hunnie.. pelaan-ah.."
Irene telentang pasrah tanpa busana dengan Sehun yang menggetarkan egg vibrator di clitorisnya, sama telanjangnya.

"Apa terlalu keras?" tanya Sehun.

"Iya. Ssshh..jangan terlalu di tekanh,, sakit"
Sehun menurutinya, menggesekkan vibrator itu dengan lebih lembut.

"NYAHH!"
Irene tersentak, saat jari tengah Sehun menerobos vaginanya.

"Sabar, Baby. Ini pemanasan"

Irene terus bergerak tidak karuan, jari Sehun sangat lihai mempermainkan lubangnya, alat yang menggoda bagian sensitifnya, dan suaminya yang kini menyusu di payudaranya.

Tangan Irene meremasi rambut Sehun dan tangan lainnya menggenggam sprei dengan kuat.

"Ooh.. Sayang..ooh..lagii..ahh.. hisap terus..aah"
Taktahan dengan semua kenikmatan yang di dapatnya, apalagi sekarang 2 jari Sehun keluar masuk dengan cepat.

"Keluaar..Hun..aku keluar..aaahhh..mmmhhh.."
Sehun pun menikmati desahan itu sambil mencumbui puting yang mencuat itu.

"AAAAH...!" badan Irene melenting saat pelepasannya, Sehun segera melepas vibrator itu, tetapi jarinya yang sudah diluar masih mengucek dan membelai kemaluan Irene, berharap cairannya semakin banyak dan mempermudah penisnya masuk.

"Kau menyukainya, Sayang?" tanya Sehun seduktif di telinga Irene, wanita itu hanya mengangguk karena masih mengatur nafasnya.

"Boleh aku masukkan milikku?" tanya Sehun lagi, padahal sebagai suami, tanpa bertanyanpun Sehun bisa memasukkan kejantanannya kapan saja, tapi tentu saja dia tidak ingin membuat istrinya merasa dipaksa.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now