Special Chapter : Begin Again 2nd

13.2K 364 30
                                    

[BUDAYAKAN VOTE + KOMENTAR SESUDAH MEMBACA♡]
.
.
.
.
.
_________________________________________
.
.
.
.
.

"Ck, sensitif sekali. Ijinkan aku mencelupkan kemaluanku pada lubang surgawimu, bolehkan?" Sehun menaik turunkan alisnya seperti orang cabul yang tengah menawarkan harga pada seorang wanita.

Wanita yang kini berada pada pangkuan Sehun hanya memutar kedua bola matanya jenggah dengan tingkah laku pria yang memiliki tubuh tegap ini. Tangan pria ini tidak henti-hantinya mengelus lengan Irene yang tertutup dengan jas kerja berwarna gelap itu.

"Bisakah kau lepaskan aku, tuan mesum?" Ujar Irene yang berusaha berontak pada dekapan Sehun yang malah semakin kuat. Apa daya dengan kekuatannya yang sebatas mampu membuat Sehun tergelak.

"Kau belum pernah merasakan kuda jantan yang sedang naik birahi ya?" Ujar Sehun sembari menciumi rambut wangi wanita cantik itu.

Irene menghela nafasnya berat dan masih berusaha untuk melepaskan rengkuhan pria tampan yang menjabat sebagai CEO dalam perusahaannya.

"Tidak, karena aku tidak ingin bercinta dengan mamalia." Ujar Irene ketus. Benar bukan jika kuda adalah mamalia dan berarti adalah seekor hewan.

CUP!

"Pintar sekali mulutmu hm, baiklah akan kuubah." Sehun membalikkan tubuh Irene hingga memunggunginya. Lalu memposisikan kepalanya tepat disebelah telinga kiri sang wanita.
"Bagaimana jika kau bercinta dengan pria yang tidak pria yang belum mendapatkan jatah selama satu bulan penuh, hm?" Sehun menjilat pelan leher Irene yang terpampang karena rambut yang tersibak.

"Eungghhhh, hentikan. Aku tidak mau!" Irene mendesah pelan dan menggeliat tidak nyaman saat bossnya itu menjilat dan mengecupi daerah sensitifnya, heol! Apakah Sehun akan memperkosa sekretarisnya disini? Apa dia sudah kehabisan akal?

"Kenapa? Penisku sangat besar dan berurat. Kau pasti akan berteriak mengatakan 'teruusss Oh Sehun, teruuss' dan kau akan memintanya hingga pagi." Tutur Sehun dengan nada sedikit mengejek.

Sehun menggesek gesekkan selangkangannya yang telah menyembul pada belahan pantat sekretarisnya yang hanya dilapisi kain tipis namun ketat. Bahkan Sehun dapat merasalan belahan pantat sekretarisnya yang seksi ini pada punggung penisnya yang masih tergulung.

"Wuaaww kau tidak memakai pelindung apapun hm?"

CPK!

"Ahn..."

Irene mengerang kecil ketika Sehun lagi lagi menghisap kuat leher mulus nan jenjangnya dengan keras.
Sehun tersenyum kecil saat pegawai cantiknya itu tidak lagi meronta.

'Sudah mulai panas hm?' Batin Sehun girang dengan respon Irene.

"Ssajangnim!" Bentakan Irene membuat Sehun serta merta melepaskan wanita cantik yang wujud bajunya sudah tidak aturan lagi.

Sehun dengan wajah setengah merahnya menatap heran pada sekretarisnya yang membentak kecil.

"Apa tidak malu?" Ujar Irene yang masih memunggungi Sehun dan merapikan kembali seragam kerjanya.

Sehun malah melepaskan sabuknya dan melepaskan celana kerjanya hingga menyisakan boxer hitam yang pada bagian depannya sudah menggembung besar. Ereksi

Irene membalikkan tubuhnya dan menatap Sehun dengan datar, ia tidak menghiraukan pria tampan yang cabul itu sudah tak lagi bercelana. Melainkan hanya memakai boxer, dan jangan lupakan tangan berotot itu sudah mulai melucuti seragam bagian atasnya tanpa henti.

'Mesum, cabul, ih sebel!' Ujar Irene dalam hati.

"Malu untuk apa?" Sehun bertanya dengan alis sebelah kanan yang terangkat tinggi-tinggi. Seolah-olah pertanyaan dari sekretarisnya itu seperti pertanyaan yang tidak biasa untuk Sehun maka dari itu sang Ssajangnim yang tampan dan sialnya seksi itu bertanya dengan bingung.

RENE-SECRETARY | HUNRENE [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now