Prolog

10.4K 299 2
                                    

"Allahu Akbar.... Allahu Akbar" adzan berkumandang mengalun merdu membangunkan umat muslim dari lelapnya tidur.

Aida Anzani Hifza, gadis cantik yang berusia 17 tahun ini tengah memakai mukenanya untuk melaksanakan shalat shubuh berjama'ah di masjid.

"Aida... Yuk kita berangkat! " ajak seorang gadis yang sudah siap dengan mukena, sajadah,  dan tentunya mushaf kecil ditangannya.

Syifa Lathifah, sahabat Aida yang selalu ada untuknya. Syifa adalah anak dari seorang kyai pemilik pondok pesantren, walau begitu dia tak pernah sombong dengan qadratnya.

Aida mengangguk dan tersenyum, dia dan syifa sudah bersahabat sejak mereka masuk pondok pesantren. Sekarang mereka menduduki bangku kelas XII, mereka tak akan lama lagi di pesantren.

                 *         *        *
"بسم الله الرحمن الرحيم الم..الله لا اله الا ه‍و الحي القيوم "
Suara lembut nan merdu mengalun indah dari bibirnya. Aida, membacakan beberapa ayat dari Al qur'an, kemudian di ikuti santri akhwat yang lain.

Setelah membacakan Al qur'an, kini para santri akhwat sedang mendengarkan pengumuman dari ustadzah Nabila.
"Para santri akhwat, sekarang adalah jadwalnya kalian untuk pulang ke rumah kalian masing - masing. Kalian harus membersihkan asrama, halaman asrama, dll. Jika sudah bersih kalian boleh pulang"

Para santri akhwat berucap syukur, karna telah 1 bulan mereka tak pulang. Semuanya bersemangat membersihkan asrama, aida dan syifa sedang menyapu halaman asrama.

"Aida, kamu tahu nggak? Katanya nanti ada yang gantiin ustadz Adam ngajar selama 1 minggu" syifa memulai pembicaraan .

"Oh, ya?  Emang ustadz Adam kenapa? "

"Kata abi ustadz Adam mau nikah"

"Nikah?? "

Syifa mengangguk.

"Yang ngegantiinya siapa? "

"Kata abi adiknya "

"Ohh.. "

Selesai membersihkan halaman asrama, aida dan syifa beralih membantu santri yang lain. Jam 08.10 mereka semua telah siap untuk pulang ke rumahnya masing - masing.

Aida pulang menggunakan ojek, karna memang jarak dari rumahnya ke pesantren hanya 20 menit. Sebelum pulang ustadzah Nabila memberitahukan bahwa mereka libur di rumah hanya 1 minggu.

                *        *       *
Sesampainya di depan rumah, Aida bingung kenapa ada mobil orang lain di depan rumahnya. Dengan ragu  ia ketuk pintu rumahnya.

"Tok.. Tok.. Assalamu'alaikum "

Klek, Pintu terbuka.

"Wa'alaikumussalam " jawab seorang wanita paruh baya dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Aida mencium telapak tanganya

"Umma, ada tamu ya?? "Tanya Aida pelan.

" iya da, kamu masuk dulu aja. Pulang naik ojek? "

"Iya umma"

Dengan langkah ragu Aida masuk, benar saja di dalam ada tamu.

"Ini yang namanya Aida ki? " tanya seorang pria paruh baya kepada abu Aida  yang bernama Zaki.

"Iya.. Ini Aida"

Aida hanya tersenyum, kemudian pamit ke dalam kamarnya. Di dalam kamarnya Aida masih gugup, entah kenapa. Pasalnya di antara tamu tadi ada seorang ikhwan yang bisa di kira - kira umurnya 20 tahun, dia seperti takjub dengan Aida, senyuman terukir di bibirnya sejak Aida melangkah masuk.

Siapa dia?!

Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now