Jawaban

2.3K 160 0
                                    

Assalamu'alaikum Readers!. Author kembali di malam jum'at ehee... Bagaimana? Siap baca? Cuss langsung aja gaess..

*maaf ya dikit dulu

Aida dan Qila tengah duduk di taman kampus. Aida masih diam, ia sibuk dengan pikirannya.

"Da, gimana dengan lamaran Fikri? Ini udah satu minggu lho Da.. "

Aida menghela nafasnya pelan

"Aku bingung Qil, aku udah coba buka hati buat Fikri. Tapi... "

"Tapi? "

"Tapi tetep aja, perasaan aku sama aja kayak dulu"

"Fikri! " Teriak Qila

Aku menoleh, mataku menatap tajam ke arahnya. Sedangkan Qila hanya cengengesan.

Aida gugup ketika Fikri menghampiri mereka. Ya! Karna dia belum membetikan jawaban.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Ada apa Qil? " Tanyanya

"Aida mau ngomong" Jawabnya yang di hadiahi injakan di kakinya

"Aww.. "Ringis Qila

"Ngomong apa Da? "

Aida menghela nafas, mungkin ini saatnya.

"Duduk dulu Fik" Qila mengkoreksi

Fikri duduk, tatapannya beralih pada gadis manis yang ada di samping Qila.

"Mungkin kamu harus tahu soal ini " Ucap Aida

"Soal? "

"Sebelumnya aku minta maaf, karna aku belum bisa ngasih jawaban buat kamu. Aku belum mencintaimu Fik" ucap Aida jujur, pandangannya terus tertunduk

"Cinta butuh waktu Da. Mungkin nanti kamu bakal mencintaiku"

"Entah, aku tidak ingin menyakitimu "

"Aku akan berusaha, berusaha membuatmu jatuh cinta padaku"

"Lalu apa yang membuatmu belum mencintaiku? " Lanjutnya

"Nama itu belum sepenuhnya hilang dari hati, Fik"

"Siapa? "

"Pria dengan Al Qur'an coklatnya. Entah, kenapa dia belum hilang sepenuhnya"

Hati Fikri mencelos, ternyata ada pria lain di hati gadis itu.

"Kenapa kamu melupakannya? " Tanya Fikri

"Karna dia bukan jodohku, lalu untuk apa aku mempertahankannya? "

"Kamu.. "

"Ya. Aku dan dia dulu akan menikah, tp taqdir Allah berkata lain " potong Aida, karna ia tahu kemana arah bicara Fikri

Tenggorokan Fikri tercekat, apalagi Qila gadis itu menutup mulutnya yang menganga.

"Dan dia sekarang? "Tanya Qila

"Entah, mungkin sudah bahagia"

"Aku nggak yakin itu Da" Timpal Qila

Aida hanya diam, menunduk.

"Jadi bagaimana dengan keputusanmu? " Tanya Fikri

"Bismillah, Aida coba buka hati untukmu "

Wajah Fikri berseri, dia benar - benar senang. Ternyata penantiannya tak sia - sia. Dan Aida? Ia mencoba mengikhlaskan semuanya tentang Rasyid, walau dalam hatinya ada rasa sakit yang tak bisa di jelaskan.

                       🌾🌾🌾

Tunggu part berikutnya, Wassalamu'alaikum

Jangan lupa baca Al qur'an

Bandung, 23-01-2020🍂


Ketika Taqdir Yang MemilihNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ