Terlambat

2.3K 164 4
                                    

Skenario Allah memang tidak dapat di tebak, hanya dapat di jalani dan di resapi alurnya.

~Ketika taqdir yang memilih~


Terhitung sudah waktu gadis asal indonesia itu di Mesir. Ia sudah 7 bulan  disini. Dan kabarnya dengan Fikri, mereka akan segera menikah. Aida sudah mengikhlaskan Rasyid, juga Fikri yang berusaha merayu pencipta agar di mudahkan dalam hal ini.

Mereka menunda pernikahan sampai mereka masuk ke semester berikutnya. Karna proses ta'aruf, dan ingin saling memantaskan diri.

2 minggu lagi  pernikahan mereka akan di langsungkan. Fikri sedang pergi ke Indonesia, untuk mempersiapkan segalanya dan Aida kemungkinan akan ke Indonesia lusa.

Gadis itu tengah bersama Qila di taman yang sering mereka kunjungi. Walaupun udara di Mesir memang berbeda dengan Indonesia, entah mengapa mereka senang berkunjung kesana.

"Da, tahu nggak? Pas aku habid dari masjid di kampus. Aku ketemu laki - laki dari Indonesia" Ucap Qila antusias

"Siapa? "

"Aku nggak tahu namanya tapi dia ganteng banget, Da. Soleh Maa syaa Allah, tapi sayang.. "

"Kenapa? "

"Aku nggak tahu namanya. Kalau aku tahu kan, aku bisa do'ain dia di sepertiga malamku "

"Ihh.. Kirain apa, kalau jodoh juga nyamperin sendiri,  Qil"

Aida tak mendapat jawaban lagi dari Qila, dirinya pun  sibuk dengan buku di tangannya.

"Da... "

"Hm... "

"Ucapan kamu bener"

"Yang mana? "Aida masih fokus dengan bukunya

"Yang jodoh nanti nyamperin, dan dia nyamperin kita sekarang! "

Aida mendongak, " Mana Qil? Nggak ada"

"Itu Da. Aduh, aku harus gimana"

Aida memicingkan matanya, melihat sosok yang di tunjuk Qila. Ya! Benar. Dia menghampiri mereka.

Aida memperjelas penglihatanya

Deg! D-dia kembali. Dia ada disini

Tes

Air mata Aida jatuh begitu saja tanpa permisi. Aida bangkit

"Qil, ayuk! Cepat pergi"

"Kenapa Da? Kan aku mau ketemu dia" Jawab Qila

"Ya udah, aku mau pergi. As-"

"Assalamu'alaikum " laki - laki yang mereka perbincangkan, muncul di hadapan mereka. Dan Aida, dia belum sempat pergi.

"Wa'alaikumussalam "

"Aida, saya mohon jangan menghindari saya"

Ya! Rasyid. Pria dengan Al qur'an coklatnya telah kembali.

Aida berusaha menahan air matanya agar tak jatuh, ia ingin terlihat kuat di depan Rasyid.

"Da, kalian saling kenal? " Tanya Qila

Aida hanya mengangguk lemah

"Kenapa kak Rasyid ada disini? " Pertanyaan itu akhirnya lolos dari bibir Aida

"Saya kan belum menyelasaikan study saya disini"

Aida hanya diam tak berkutik, ini benar - benar membuatnya shock.
Dear Allah... Kenapa saat aku telah mengikhlaskan dia hadir kembali? Apakah ini ujian untukku?

"Duduk dulu, Da. Dan kak.. Siapa tadi? " Qila berintruksi

"Rasyid"

Aida pasrah untuk duduk, dia tak ingin sulit untuk melupakan.

"Aida, bolehkah saya mengulang khitbah itu kembali? "

Aida mendongak.

"Aida nggak mau jadi istri kedua kak"

Rasyid tertawa pelan, " Siapa yang akan menjadikanmu istri kedua"

"Lalu? Ustadzah Nabila? "

"Kami.. Batal menikah. Karna Nabila yang membatalkanya"

"Kenapa? "

"Syifa memberitahunya kejadian sebelum ia siuman"

Aida diam, Benar saja, air matanya kembali mengalir. Qila langsung merangkul Aida.

"Kak Rasyid terlambat" Ucapnya dengan bibir yang bergetar

"T-terlambat? "

"Aida akan menikah kak"

Rasyid mematung, tenggorokanya tercekat. Hatinya mencelos, sakit rasanya.

🌾🌾🌾🌾

Assalamu'alaikum Readers!
Author kembali.

Udah gitu aja deh ya! Yang penting pantengin part berikutnya 😊

Wassalamu'alaikum

Jangan lupa baca Al Qur'an

Bandung, 24-01-2020🍂


Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now