Kembali

2.4K 157 7
                                    

Enam hari pun berlalu..

"Umma, Assalamu'alaikum" Salam gadis manis yang tengah berjalan masuk ke dalam rumah.

Ia duduk di sofa ,bersantai sedikit mungkin akan mengurangi rasa lelahnya.

"Wa'alaikumussalam. Udah pulang?" Tanya Umma yang baru saja keluar dari kamar

"Iya , Umma. Aida juga di kasih ini sama ustadz Anam" Jawabnya sembari menunjukkan bingkisan di tangannya

"Kata ustadz Anam  ' terimakasih sudah membantu disini' " Lanjut Aida

"Alhamdulillah,  itu tanda terimakasih dari Ustadz Anam" Jawab Umma

Aida hanya mengangguk . Ya! Karena selama ini ia membantu mengajar di Masjid Al- Kautsar.

"Umma mau bicara" ucap Umma Zainab setelah duduk di atas sofa

"Iya,kenapa Umma?" Tanya Aida sembari mengambil minum dari dalam tasnya

"Satu hari yang lalu , ada Ikhwan yang lamar kamu"

"Uhukk.." Entah kenapa ia tiba - tiba tersedak .

"Pelan...pelan..Aida" Tegur Umma

"Melamar?!"

"Lagi?" Lanjutnya

Umma hanya mengangguk.

"Siapa?" Tanya gadis itu

"Pria tampan dengan Al-Qur'an coklatnya kembali lagi,Da" Jawab Umma sambil tersenyum.

Tenggorokan Aida terasa tercekat , matanya membulat sempurna. Rasyid kembali?

"Umma, tahu dari mana tentang pria tampan dengan Al -Qur'an coklat?"

" Buku diary-mu"

Mata Aida membulat.

"Umma...kenapa di baca?" Rengek Aida.

Umma Zainab hanya tertawa.

Wajah Aida memerah menahan malu, Ummanya telah mengetahui siapa pria yang di kaguminya itu.

"Jadi..Gimana?"

Diam , belum ada jawaban dari gadis manis itu.

"Aida..istikharah dulu ,Umma"

"Ya udah , kalau gitu . Nanti Umma bilang ke pria tampan dengan Al Qur'an coklatnya itu ya" Goda Umma

"Ishh..Ummaaa.."

Tak terasa lengkungan sabit tercetak jelas di bibirnya.

                          🥀🥀🥀

"Apa Aida udah siap dengan itu ? " Tanya Aida pada Umma yang sedang menyapu halaman rumah , dan dirinya yang tengah menyiram tanaman.

"Menurut Umma , kamu sudah siap. Kamu udah dewasa ,Da"

Apakah aku memang telah siap? Oh Allah.. inikah taqdirku selanjutnya?

Aida termenung membiarkan air terus keluar dari selang yang di pegangnya .

"Assalamu'alaikum"

Diam ,gadis itu masih sibuk dengan lamunannya.

"Assalamu'alaikum, Aida Anzani Hifza"

"Eh? Wa- wa' alaikumussalam"

Matanya membulat , ia mengedipkan matanya berulang kali mencoba memastikan bahwa yang dilihatnya tidak salah.

"Kenapa ? Apa jangan - jangan kamu lupa dengan Saya ?" Ucap pria di depan gerbang rumahnya

"Eh, I-inget kok, kak "

Pria itu tersenyum manis sekali.

Aida mematikan keran , lalu membuka gerbang rumahnya.

"Kak Rasyid mau ketemu siapa?" Tanya Aida dengan wajah polosnya setelah membuka gerbang.

"Kamu"

Aida mematung , satu kata dengan empat huruf itu mampu membuatnya membeku. Rasyid yang melihatnya berusaha menahan tawa .

"Eh..ada nak Rasyid.." Ucapan Umma mampu menyadarkan kembali Aida

"Baru, Umma" Jawab Rasyid

Aida dengan cepat menutup kembali gerbang . Jantungnya berdetak lebih cepat , entah kenapa hatinya tak karuan.

                           🥀🥀🥀

Assalamu'alaikum Readers! Author upload segini dulu ya!

Terimakasih buat kalian atas tembusnya cerita KTYM jadi 1k lebih . Makasih bangett...

Tunggu part berikutnya ya gaess..

Jangan lupa baca Al Qur'an

Wassalamu'alaikum

Bandung,07-02-2020🍃


Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now