Pria dengan Al Qur'an coklat

2.7K 186 2
                                    

Kedua insan itu tengah berkomunikasi dengan Rabb Sang Pencipta, di tengah gelapnya malam, mereka menengadah pada-Nya. Ini adalah tahajud pertama mereka, Usai tahajud keduanya memilih untuk memuraja'ah hafalan bersama.

"Hm..Kak , Aida ke dapur dulu ya!" Pamitnya setelah memuraja'ah

Rasyid mengangguk dan tersenyum manis. Aida menelusuri langkahnya menuju dapur , langkahnya terhenti ketika melihat Umma Zainab yang tengah membuka lemari es di dapur .

"Ummaa.." Ucap gadis itu sembari memeluk wanita paruh baya di depannya

"Kenapa?Hm?"

"Emang Aida harus tinggal di rumah Kak Rasyid?"

"Iya , Sayang. Kamu harus nurut sama suami kamu , jadilah istri yang Shalihah"

Aida menunduk . Apakah ia pantas menjadi istri Shalihah? Sedangkan membuka Khimar di depan Rasyid pun ia belum berani.

Aida membantu Umma Zainab memasak , mencuci piring, dan menghidangkannya. Setelah selesai, ia pergi ke kamarnya untuk memanggil Rasyid karena makanan telah siap.

Klek

Pintu terbuka , netra Aida langsung menangkap sosok pria di balkon . Kemudian pria itu menoleh , dan berjalan mendekati Aida.

"Siapa pria tampan dengan Al Qur'an coklatnya itu?" Goda Rasyid yang sebenarnya ia ketahui.

Mata Aida membulat sempurna , pipinya memerah menahan malu. Bagaimana bisa Rasyid mengetahui hal itu?

"Kak Rasyid...Balikin diary Aida" Pintanya ketika melihat benda itu di balik punggung suaminya

"Nggak, sebelum kamu jelasin siapa pria tampan dengan Al Qur'an coklatnya itu?" Rasyid malah semakin menggodanya . Ia tertawa melihat Aida yang mengerucutkan bibirnya karena kesal.

"Kak Rasyid mau tahu?"

"Iya . Karena saya adalah suami kamu, jadi saya harus tahu siapa pria yang berhasil singgah di hatimu"

"Dia...ada di depan Aida"

Rasyid tersenyum manis , ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Ia kira Aida baru mencintainya ketika ia melamarnya pertama kali , ternyata bukan, melainkan sejak ia mengajar di pondok pesantren Darun Najah.

                             ***

Siang ini , Aida baru saja selesai melaksanakan Shalat dzuhur di rumah . Rasyid belum kembali ke rumah , ia masih berada di masjid.

Aida mrlipat mukenanya dan menaruhnya ke dalam lemari  . Ia menyisir rambutnya yang terlihat berantakan.

Klek

Pintu terbuka , Aida menoleh. Benar, Rasyid tengah berdiri mematung menatap dirinya. Aida pun kaget karena ini pertama kalinya ia tak memakai Khimar di depan Rasyid.

"Aida..Itu kamu?" Tanyanya sambil berjalan menghampiri gadis  yang mematung di depannya .

Aida mengangguk dan menunduk.

"Maa Syaa Allah "

Aida hanya tersenyum , wajahnya benar-benar memerah menahan malu.

"Kenapa nunduk ? Emang lantai lebih menarik dari pada Saya?" Pertanyaan Rasyid membuat Aida mendongak .

Rasyid hanya tersenyum menatap gadis di depannya. Sedangkan Aida , ia tengah menormalkan degup jantungnya.

"Hm..Kak Rasyid mau makan apa ? Biar Aida siapin" tawarnya untuk menormalkan suasana.

Rasyid hanya tersenyum , matanya masih menangkap sosok di depannya.

" Kalau saya mau kamu, boleh?"

"Eh?"

Aida makin salah tingkah di buatnya.

***********************************
Assalamu'alaikum Readers!

Maaf update nya telat , karena author kemarin sedang sibuk . Dan maaf pendek 😥

Segitu aja ya

Jangan lupa baca Qur'an

Wassalamu'alaikum

Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now