Melepaskanmu

2.3K 167 2
                                    

Percayalah! Jika dia memang taqdirmu pasti dia akan kembali.
~Ketika taqdir yang memilih~

Setelah Rasyid memarkitkan mobilnya, ia berlari cepat menuju bandara, dia berusaha mencari keberadaan gadis manisnya itu.

'Kamu dimana? Aku disini Da ' batin Rasyid

Rasyid frustasi karna ia belum menemui Aida.

"Ya Rabb.. Izinkan hamba bertemu denganya.. " batin Rasyid

Nihil, gadis itu tak di temui. Rasyid terduduk lesu, ia mengusap kasar pelipisnya. Terlambat, ia terlambat.

"Ustadz "

Rasyid menoleh, Syifa.

"Aida, mana Aida? " Tanyanya

"Aida.. Aida.. Udah pergi ustadz"

Deg

Pergi? Terlambat Rasyid!

"P-pergi? "

Syifa hanya mengangguk. Gadis itu belum pulang kembali ke rumahnya, dia menunggu Ahsan kakaknya. Karna ia akan pergi ke toko buku dan mall. Ia tak enak jika harus di antar oleh keluarga Aida. Jadi, ia memutuskan untuk menghubungi kakaknya.

"Ustadz, Syifa nggak bisa berbuat apa - apa dalam hubungan kalian. Walaupun Syifa sahabat Aida, tetap saja yang menentukan semuanya Aida. " sambung Syifa

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Air mata gadis itu turun kembali, ia mengusap pipinya yang basah. Ia lafalkan kembali istighfar dan shalawat.

"Ikhlas Aida! Mungkin dia memang bukan jodohmu" batin Aida

"Ini mba" Ucap seseorang yang duduk di samping Aida

Aida menoleh, sapu tangan.

"Eh, nggak Mas. Saya bawa kok" Jawab Aida ketika pria yang di sampingnya memberikan sapu tangan

Ia merogoh tas dan mengambil sebuah sapu tangan.

"Astaghfirullah " Gumam Aida saat melihat sapu tangan yang di pegangnya. Ya! Sapu tangan itu milik Rasyid

"Kenapa Mba? Kok Astaghfirullah? " Tanya pria itu kembali

Aida tersenyum, lalu menjawab "Nggak kok, Mas"

Aida mengusap air matanya dengan sapu tangan milik ustadznya itu. Kenapa ia membawanya? Ah, entahlah.

"Oh, ya! Mba. Saya Fikri "

"Aida"

Aida hanya tersenyum tipis membalas senyuman pria di sampingnya itu. Entah, pria itu seperti aneh dalam pandangannya.

                          🌾🌾

Aida menghirup udara yang berbeda di daerah ini. Ya! Akhirnya perjalanan selama 10 jam itu sampai juga. Ia memutuskan menaiki bus untuk sampai ke asramanya.

Mesir, kota yang ia impi - impikan. Akhirnya dia bisa datang kesini, ke negeri tempat Nabi Musa di utus.

Bismillah... Buka lembaran barumu Da.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Assalamu'alaikum Readers. Maaf ya partnya dikit. Kurang lebih author up seminggu sekali.

Jangan lupa vote & coment😁

Jangan lupa baca Al Qur'an

Wassalamu'alaikum

Bandung, 05-01-2020🍂

Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now