keputusan

2.6K 178 10
                                    

Taqdir Allah memang tidak bisa di tebak .Maka cukup jalani dan nikmati prosesnya,Karna Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk makhluk-Nya .
   ~Ketika Takdir yang memilih~

               ❤.    ❤.    ❤.

"Aida mohon maaf, Aida tidak bisa menerima lamaran ini. Maaf sekali lagi " Jawab gadis itu dengan tertunduk

"Kenapa Da? " Tanya Ali

"Maaf, aku nggak bisa menjawabnya "

"Apa kamu masih belum memaafkanku tentang kejadian waktu itu?  "

"Bukan Li, aku sudah katakan aku sudah memaafkanmu " Jawab Aida dengan gemetar

"Lalu karna apa Da?! "Tanyanya dengan nada sedikit tinggi

"Ali! Jaga sikapmu" peringat ayahnya. Pemuda itu sepertinya sudah di kelabui oleh hawa nafsunya, pasalnya ia merasa sakit hati karna Aida seperti tak menghargai apa yang telah ia siapkan jauh - jauh hari. Tapi bukankah pada lamaran wajar ada tolakan?

Aida meremas tangan Ummanya, ia benar -benar kalut detik itu juga. Aida sensitif dengan bentakan, karna di keluarganya tak pernah kedua orang tuannya membentaknya.

"Apa karna ada sosok lain yang mengisi hatimu? " Tanyanya sinis

"Iya" Jawab Aida

Hati Ali mencelos, dia benar - benar sakit. Jika bukan dia pemuda yang mengisi hatinya, lalu siapa?.

                        🌿🌿🌿

Air mata itu terus menetes, tak perduli sudah lama ia menetes. Aida menangis dan mengurung dirinya di kamar setelah kejadian tadi. Ia lafalkan banyak - banyak istighfar, hatinya sakit. Entah kenapa pemuda itu berani membentaknya?.

"Aida.. Makan dulu yuk! Kita kan mau ke Bandung" Panggil Umma dari balik pintu

Aida mengusap air matanya, menatap cermin yang menampilkan wajah kusutnya. Rambut berantakan, mata sembab, dan wajahnya yang terlihat sayu.

Ia cepat merapikan rambutnya, mencuci wajahnya, dan mengganti pakaiannya yang sudah kusut.

Setelah itu, ia turun ke bawah untuk makan  siang bersama. Umma yang tahu kedatangannya langsung memeluk putrinya.

"ان الله مع الصابرين"bisik Ummanya

Aida mengangguk, kemudian duduk di kursi untuk bersiap makan.

Usai makan, mereka langsung melesat pergi ke Bandung. Di perjalanan, Aida mendapat DM dari akun instagram @Rasyid_AnNasir. Mata gadis itu membulat sempurna, ia tak salah lihat kan?. Bukankah itu nama seseorang yang tengah ia rindukan?. Dengan sigap ia membuka pesannya.

Rasyid_AnNasir
Assalamu'alaikum, selamat Da!

Selamat? Untuk apa? Gadis itu nampak berpikir.

Aida_Anzani
Wa'alaikumussalam, untuk apa kak?

Rasyid _AnNasir
Bukankah kamu telah di ikat oleh Ali?

Aida_Anzani
Tidak kak, Aida menolaknya.

Rasyid tak bisa menyembunyikan kesenangannya, senyum manisnya telah terbit sejak membaca balasan dari gadis manis itu. Bahkan, berkali - kali ucapan syukur ia lafalkan.

Rasyid_AnNasir
Kenapa? Bukankah dia pemuda yang baik?

Aida_Anzani
Entah, Aida takut ada di dekatnya. Dan Aida kurang suka dengan sifatnya. Mungkin, memang Aida bukan jodohnya.

Rasyid _AnNasir
Jika saya memiliki niat seperti Ali, apakah boleh?

Aida sangat terkejut membaca balasan dari Rasyid.Maksudnya, apakah kak Rasyid  akan melamar Aida?. Ah, tidak mungkin. Bukankah dia ada di mesir?.

Gadis itu menutup ponselnya, lalu mencoba memejamkan matanya. Nihil, perkataan Rasyid mengiang di telinganya.

                      🌾🌾🌾

Setelah melewati perjalan kurang lebih 3 jam, akhirnya mereka sampai. Aida bersyukur, perjalananya ke Bandung dengan keadaan selamat.

Aida dan keluarganya segera menemui nenek, juga kakeknya yang sudah menunggu di depan pagar.

Mereka langsung di persilahkan masuk, Aida memandang bangunan tempat ia dulu tinggal.
Hhh.. Aku rindu saat - saat itu.

Mereka akan menginap di Bandung selama 3 hari 2 malam.
Besoknya, Aida dan nenek kakeknya pergi ke sawah. Ya! Itu merupakan hal favorit yang tidak boleh di tinggalkan Aida. Gadis itu membantu neneknya membawa rantang makanan, melewati jalan dengan pepohonan yang rindang. Ah, sangat indah.

Begitulah kegiatan Aida di Bandung, gadis itu banyak melakukan hal yang bermanfaat.

                     🌾🌾🌾
Hari ini adalah hari ke 3, keluarga Aida memutuskan pulang sekitar jam 10.00. Sinar sang mentari telah menerobos kaca jendela, tapi hal itu tak berhasil membangunkan gadis yang masih terlelap dengan mukena. Ya! Usai shalat shubuh, Aida mengantuk dan tertidur. Pasalnya, ketika malam tadi Aida tertarik membaca buku sampai ia lupa waktu.

"Aida.. Bangun sayang.. " Ummanya sedikit mengguncang tubuh mungil itu.

"Hmm.. Ya umma, Aida bangun " jawabnya, lalu mengerjapkan matanya. Ia berusaha mengumpulkan kesadaranya.

"Di luar ada tamu, mungkin spesial untukmu "

"Tamu? Siapa Umma? " Tanyanya penasaran. Tamu spesial? Siapa?

"Kamu lihat aja "

Aida diam, Ummanya ini menyebalkan.

Aida berjalan keluar untuk melihat siapa tamunya. Dia menampakkan wajahnya di balik dinding. Matanya membulat, kak Rasyid!.

"Aida" Sapanya setelah melihat gadis itu dengan mukena yang di pakainya.

Aida gelagapan, ia segera berlari ke kamar mandi.

Hah?! kak Rasyid liat Aida kayak gini. Uwaa.. Muka Aida jelek, baru bangun tidur lagi. Astaghfirullah...
Itu hanya suara hatinya

Jadi, untuk apa Rasyid mendatangi Aida sampai ke bandung?

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Assalamu'alaikum Readers, author  kembaliii... Oke, pokoknya terimakasih buat semua... Yg udh mau baca cerita author ini.

Jangan lupa baca Al Qur'an

الى اللقاء 😊

Wassalamu'alaikum

                       Subang, 20 - 12 -19

                

Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now