Lomba

2.8K 186 3
                                    

Semuanya bukan kebetulan, karna daun yang jatuh dari pohonya pun atas izin-Nya

#Ali Al - Maliki#

                      ❤❤❤

"Baik, semuanya sekarang adalah pengumuman lomba yang akan di wakili oleh santri santri yang terpilih" ucap ustadz Ridwan

"Pertama, untuk lomba pidato B. Inggris oleh Hafshah dan Umar, pidato B. Arab oleh Zakia dan Syamil, untuk lomba tahfidz oleh.. "

"Oh.. Allah.. Aida serahkan semuanya padamu"

"Oleh Aida dan Ali "

Deg! Kenapa harus Ali?  Oh.. Allah..

Terlihat dari barisan ikhwan Ali menatap Aida  yang menunduk.

"Syifa.. Syif, maafin aku.. Aku nggak tahu tentang perasaanmu pada Ali" ucap Aida setelah selesai pengumuman, sepertinya Aida telah mengerti kenapa Syifa begitu padanya.

"Tapi kamu senang kan?? Biar nanti bisa latihan bareng. Ya kan??!  " Syifa benar - benar cemburu dengan keadaan

"Bukan, bukan begitu. Aku sendiri nggak tahu bakal satu kelompok dengannya Syif, percayalah.. "

Saking kesalnya pada Aida, Syifa sampai mendorong tubuh Aida hingga tersungkur ke lantai. Rasyid yang melihat itu melangkahkan kakinya kesana, belum sempat langkah itu mendekat seseorang telah toba disana. Ya! Ali Al - Maliki

"Aida, kamu nggak pp? " Tanya Ali sedikit panik

Aida bangkit dan menarik nafasnya untuk menetralkan perasaan hatinya yang sedang kacau dengan sahabatnya.

"Nggak, Syifa cuman nggak sengaja ngedorong aku" Jawab Aida, bohong! Ya, dia bohong karna tak ingin memperpanjang masalah

"Lain kali hati - hati syif" Ucap Ali

Sedangkan Syifa masih meredam amarahnya dengan membisu.

"Kamu ngapain ada disini? Harusnya kan udah masuk? " Tanya Aida pada Ali

"Hmm.. Itu.. A-aku habis dari toilet"

Aida hanya mengangguk

"Aku duluan Assalamu'alaikum " pamit Aida, lalu melenggang pergi.

"Kamu nggak kenapa - kenapa da?" Aida menoleh mencari pemilik suara, ternyata dia ustadz muda yang tampan nan sholeh itu

"Eh, nggak kok ustadz. Aida baik baik aja" Jawabnya dengan senyum

"Tapi kamu nggak bisa bohong dari saya "

Aida mendongak, " Maksud ustadz? "

"Kamu di dorongkan, bukan nggak sengaja ke dorong "

Aida menunduk, ia tak bisa berbohong kepada seorang ustadz.

"Aida.. Saya tahu kamu melakukan itu karna tak ingin Syifa marah, tapi lain kali jangan bohong ya "

"I-iya ustadz"

"Cepat masuk, pelajaran saya akan di mulai"

Aida mengangguk, lalu mengucapkan salam  dan berlalu pergi.

Secetak sabit terlihat di bibir ustadz muda itu.

                 ❤❤❤❤❤

Aida sedang berkumpul dengan ustadzah Nabila, juga Ali. Mereka sedang berlatih untuk lomba tahfidz. Ali terkagum kagum  mendengar lantunan merdu gadis itu, ia masih merasa bersalah telah membuat gadis itu menangis.

"Astaghfirullah, dosa li! " rutuknya sendiri

Setelah selesai Aida pergi ke asramanya, lebih tepatnya kamarnya. Ia hempaskan tubuhnya di atas kasur, lelah yang sekarang sedang mendominasinya.

Terlintas seketika wajah Rasyid yang tadi pagi menasihatinya. Ustadz itu, memang mengagumkan.

"Eh istighfar da. Astaghfirullah.. Maafin aida ya rabb"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalamu'alaikum Readers, maafin aku baru update lagi , karna kesibukanku di sekolah dan hand phone hanya ku pegang 1 x dalam seminggu.
Hapunteuunnn

ال القاء مع السلامة

Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now