Mesir

2.9K 176 1
                                    

Aida dan Rasyid sudah sampai di bandara di antar oleh keluarga mereka .

"Abu percayakan Aida sama kamu, jaga dia, bimbing dia , ingatkan jika dia salah , dan jangan sakiti dia" pesan Abu pada Rasyid

"Dan satu lagi , Aida sensitif dengan bentakan" sambung Abu kembali

Rasyid mengangguk tak lupa dengan senyumnya. Sedangkan Aida tengah mendengarkan nasihat Ummanya dan  Aidan , gadis itu mencoba untuk tidak menangis walau berat rasanya .

"Kak Aidaa"

Aida menoleh , Azifah. Gadis berkhimar hitam itu mendekati Aida yang tengah duduk bersama Umma.
Aida tersenyum menyambut gadis 16 tahun itu.

"Kak Aida , makasih ya udah mau jadi istri kak Rasyid" Ucapnya setelah duduk di samping Aida

Aida tersenyum ," Sama- sama , itu udah taqdir ,Zi"

Azifah tersenyum bersamaan dengan air mata yang mengalir. Aida menghapus air mata gadis itu.

"Hei..kenapa?"

"Tolong jaga Kak Rasyid ya kak, Zi nggak mau kehilangan Kak Rasyid.." ucapnya dengan suara parau

Aida mengernyit ,ada apa?

Ia tangkis beberapa pertanyaan dalam otaknya , dan segera memeluk adik iparnya itu.

"In syaa Allah , Kak Aida bakal jagain Kak Rasyid" bisiknya

Tak lama setelah itu , panggilan pesawat terdengar jelas . Aida dan Rasyid segera pamit kepada semuanya.

                          *****

Indonesia, aku pamit. Tunggu aku kembali bersama segala ilmu yg ku dapat.

Tes

Air mata Aida mengalir tanpa permisi, ia benar - benar berat meninggalkan keluarga dan negaranya ini.

"Da, kamu..nangis?" Tanya Rasyid ketika melihat air mata gadisnya turun

"Eh? Nggak pp kok" Jawab Aida sembari menghapus air matanya. 

Rasyid menggenggam tangan Aida, berusaha menyalurkan kehangatan baginya. Benar, kehangatan itu menjalar ke hatinya.

"Saya tahu bagaimana perasaanmu sekarang, bersabarlah. Karena jihadmu tak akan pernah sia - sia "

Aida mengangguk sembari melengkungkan sabit di bibirnya.

                        *****
Matar Al - Qahirah Ad-Duwali , ya! Itu adalah bandara internasional Mesir yang terletak di Kairo.

Aida memejamkan matanya merasakan hembusan angin Mesir yang menerpa wajahnya.

Rasyid tersenyum menatap gadis manisnya itu tersenyum kembali. Ia segera menggandeng lengan Aida , kemudian pergi untuk mencari makan .

"Makan dulu ya" Ucapnya

Aida mengangguk, mereka masuk ke suatu kedai yang tak jauh dari Bandara. Lalu langsung memesan makanan yang akan mereka santap.
Tak butuh waktu lama untuk para pekerja di kedai itu untuk menyiapkan makanan bagi para pembelinya , karena memang jumlah mereka yang cukup  banyak.

"Kamu nggak lupa kan ini apa?" Tanya Rasyid menggoda

"Nggak lah , Aida masih inget. Ini namanya Ful medames , yaitu makanan pokok umum bagi orang Mesir. Yang terdiri dari kacang fava dengan penyajian minyak, bawang putih , jus lemon dan cabai. Dan sudah ada sejak zaman Fir'aun" Jawabnya .

Rasyid terkekeh mendengar jawaban Aida ," pintar sekali istriku"

Aida hanya tertawa kecil.

"Lalu ini?" Tanya Rasyid sembari menunjuk minuman di depannya.

" Ini adalah Qamar el-din , minuman khas Mesir yang biasanya di suguhkan ketika bulan Ramadhan. Terbuat dari aprikot kering yang di campur dengan satu sendok air mawar dan gula"

Rasyid tersenyum manis ," Kamu tahu sedetail ini ?"

Aida mengangguk ," Iya , dong"

                           ****

Assalamu'alaikum Readers!

Maaf bangett author telat update , ya! Author bener² sibuk .

Segitu aja Yasa

Makasih bangett man temann

Jangan lupa baca Al Qur'an

Wassalamu'alaikum

Bandung,6 Maret 2020





Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now