Rindu

2.6K 136 4
                                    

Assalamu'alaikum Readers!
Mon maap bila tadi ada notif , tadi kepencet lagi 😅.

Selamat menunaikan ibadah puasa 😊.

Dan selamat membaca🌹

Aida terburu - buru menuju kelasnya , di dalam hatinya ia berdo'a semoga hidungnya yang memerah telah berubah seperti sedia kala. Aida segera mendudukan tubuhnya di kursi dan menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya.

"Da..."

Aida mendongak , Qilla.

"Kamu.. kenapa? Tumben pake kacamata bukannya kamu nggak mines , kenapa juga pake masker , atau kamu lagi sakit ya?"

Aida menggeleng cepat , ia menghidupkan handphonenya dan memilih kamera. Ia mencoba melihat apa hidungnya sudah seperti sedia kala .

"Tumben , kalau selfie tu ajak - ajak dong Da "

Aida menoleh pada Qilla , dan perlahan membuka maskernya.

"Hidung aku aman nggak ,Qill?" Tanyanya.

Qilla semakin tak mengerti pada teman dekatnya ini , " Iya, aman seperti biasa "

Aida bernafas lega , tapi sepertinya matanya masih sedikit sembab. Ia menyimpan maskernya ke dalam tas , dan kembali diam.

"Kamu kenapa sih Da?"

"A-Aku ...Nggak apa - apa"

"Please Da , kamu pasti bohong lagi kan ? Pikirin dosa kamu Da" Ucap Qilla , ia sengaja berbicara begitu agar teman dekatnya itu mau jujur padanya.

Aida membuka kacamatanya hingga nampak mata sembabnya walau Aida sudah menutupnya dengan bedak . Qilla, gadis itu mengeri sepertinya masalah hubungan mereka.

"Kak Rasyid..?" Tanya Qilla hati - hati

Dan setetes air matanya turun begitu saja saat Qilla menyebut nama pria itu. Ia cepat menyekanya , belum sempat terseka Qilla sudah memeluknya.

"Ada Allah , Da. Aku juga akan selalu di sampingmu"

"Kalian ada masalah?"

Aida hanya mengangguk lemah

"Soal..yang kemarin , Qill"

Qilla mengernyit bingung ,kemarin?

"Fikri yang tiba-tiba datang saat kamu pergi ke kasir" Ucap Aida

" Terus kenapa? Kan kamu perginya bareng aku Da"

"Kak Rasyid ngira aku cuman pergi berdua sama Fikri dan bohongin dia"

"Astaghfirullah.."

                            🥀🥀🥀

" Syid, kayaknya sepulang  ini kita harus  ke restoran" Ujar Zikri saat mereka tengah duduk di serambi Masjid.

Rasyid diam , pikirannya masih tertuju pada gadisnya yang belum ia lihat hari ini.

"Rasyid!"

"Eh, iya? Apa Zik?" Tanyanya yang baru sadar dari lamunan.

"Kita harus ke restoran habis jam kelas selesai"

Rasyid mengangguk , " Oke"

Setelah jam kelas mereka selesai , Rasyid dan Zikri bergegas pergi ke restoran .

" Tumben nggak nunggu Aida , ada masalah?" Tanya Zikri saat mereka sedang berjalan ke luar kampus.

" Nggak , kita baik . Aida lagi ada tugas bareng Qilla" Jawabnya bohong.

Ketika Taqdir Yang MemilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang