Hari itu tiba

2.6K 162 5
                                    

Kata maaf yang terucap dari bibirmu membuat senyumku mengembang

~Aida Anzani Hifza~

                    •          •            •
Aida tengah duduk di taman belakang sekolah saat istirahat, dia termenung memikirkan sahabatnya. Syifa aku rindu!

"Assalamu'alaikum "
Aida menoleh gadis yang selama ini ia tunggu akhirnya ada di hadapanya. Ya! Syifa.

"Wa- wa'alaikumussalam"

Syifa memeluk Aida sangat erat, tangisnya pecah detik itu juga.

"Syif, kamu kenapa? Kamu bisa cerita sama aku"

"Ma.. Af, maafin aku da. Aku adalah sahabat yang paling buruk dalam hidupmu! Maaf "

"Kamu bukan sahabat paling buruk kok syif, kamu sahabat terbaik aku"

"Hiks..  Nggak! Aku jahat! Aku jahat da! "

"Syifa... Aku sudah memaafkanmu, kamu jangan nangis lagi ya? "

"Kenapa?  Kenapa kamu baik?! Kenapa Da?! "

"Syifa.. Dengerin aku, manusia itu memang makhluk yang khilaf. Jadi wajar dia melakukan kesalahan. "

"Hiks.. Maaf.. "

Aida tersenyum bahagia melihatnya, akhirnya mereka berdua bisa bersatu kembali.

                   ❤.   ❤.   ❤
Halaqah kali ini cukup membuat Aida senang, karna kini hafalanya telah bertambah dan hampir selesai.

"Aida, kamu tahu tentang ustadz Rasyid? "  Tanya ustadzah Nabila setelah halaqah berakhir

Deg

Kenapa rasanya sakit ya Rabb?

"Maksud ustadzah? "

"Mungkin tentang sifat atau sikapnya? "

Kenapa ustadzah bertanya tentang ini?

"Dia.. Baik, Shaleh, mungkin perhatian dan pengertian juga. "

Ustadzah Nabila nampak mengangguk, Aida hanya diam membisu. Entah kenapa rasaanya sesak.

                     ❤❤❤

Ustadz Zakaria mengumumkan bahwa Ujian bagi santri kelas XII akan segera tiba. Dan mereka harus melaksanakan PKJS / PLKJ (program kerja jam'iyyah santri / program latihan kerja jam'iyyah).

Ustadz Zakaria telah membagi kelompoknya dan Jam'iyyahnya.

"Kelompok pertama di jam'iyyah Al Furqan :Ali, Rahman, Shadiq, Zayyid, Haris, Syifa, Nindi, Salsabil, Anisa. Jelas? " Ucap Ustadz Zakaria 

"Ya, ustadz"

"Kelompok dua di jam'iyyah An naba' : Utsman, Zahir, Adnan, Fauzan, Lathifah, Aida, Faida, Aisyah".

Aida melirik ke arah Lathifah, gadis itu tersenyum padanya.
Ustadz Zakaria membagi menjadi 4 kelompok, tugas mereka adalah membantu ustadz/ ustadzah disana dalam mengajar, juga melatih menjadi pendakwah.

Semua menjalaninya dengan ikhlas, Aida pun selalu semangat mengajar. Waktu mereka hanya 2 minggu. Mereka semua membagi pekerjaan masing - masing.

Sedangkan di kelompok Syifa, mereka tengah beristirahat. Syifa yang baru selesai mengajar tak sengaja mendengar pembicaraan Ali dan Rahman di teras masjid.

"Kamu mau lanjut kuliah dimana? " Tanya Ali

"Kayaknya ke daerah yang nggak terlalu jauh dari rumah. Kamu sendiri? "

"Hmm.. Kayaknya aku di UI. Tapi Qaddarullah..  "

"Kamu ada kepikiran buat nikah nggak? "

"Kayaknya..."jawab Ali ragu

"Emang kamu udah ada calon? "

"Otw mau ngelamar "

"Asli? Emang siapa? "

"Akhwat lah "

"Iya tau! Siapa Ali? "

"Hmm.. A.. Ida"

Deg!

Hati Syifa terasa benar - benar teriris, dia yang menyukainya tapi kenapa sahabatnya yang mendapatkanya. Apakah itu adil?

"Kapan ngelamarnya? "

"Lulus sekolah"

Deg!
Air mata Syifa sudah lolos tanpa permisi, pipinya telah basah sedari tadi. 

'Kenapa da?! Kamu sejahat itu?! Aku telah memaafkanmu tapi apa?! Ini semua benar - benar tak lucu?! Apakah ini hanya sebuah drama dalam cerita dongeng? Dan aku hanya sebagai figuran yang tak berarti bagi kalian? '

Syifa berlari memasuki ruangan kecil disamping tempat shalat. Ia terisak, begitu sakit rasanya, begitu sesak. 

                    *         *      *

Assalamu'alaikum Readers. Maaf baru update, kayaknya bakal slow update ya...  Kemungkinan bakal update lg nanti karna aku dan kalian juga pasti akan menjalani PAS / UAS.
Semangat 💪...

الى اللقاء....

Ketika Taqdir Yang MemilihWhere stories live. Discover now