🌼Asyhila🌼12

25.9K 1.8K 14
                                    

                           Happy reading✨

Rasa aman serta nyaman itu seolah menjalar ke permukaan. Kini aku merasakan ada aura lain yang menyelimuti dirinya.
.
.
Asyhila

Tindakan yang terburu-buru pasti hasilnya tidak akan pernah baik. Hanya demi menjaga indentitas diri,seseorang hampir kehilangan nyawa maupun sesuatu yang berharga yang kamu miliki.

Ingatan tentang kejadian beberapa menit lalu masih terputar dan terekam jelas di kepala gadis itu. Rasa takut, rasa khawatir, serta jerit tangis gadis itu bercampur satu dalam satu waktu.

Mempererat jaket milik seseorang yang telah menolongnya. Nyatanya angin malam masih saja bisa menyeruak kedalam tubuhnya. Gadis itu menatap punggung lebar didepannya.

Tanpa aba-aba gadis itu langsung memeluk laki-laki itu dari belakang. Menenggelamkan wajahnya dipunggung laki-laki itu, sedangkan tangannya melingkar dipinggangnya.

Azka, laki-laki itu hampir oleng mengendarai motornya gara-gara seseorang yang memeluknya tiba-tiba. Seketika tubuhnya menghangat bersamaan pelukan itu.

Mengerti bahwa gadis dibelakangnya kedinginan. Laki-laki membiarkan saja tubuhnya dipeluk.

Motor seketika berhenti, mau tak mau gadis itu harus turun dari motor itu.

Mata sembab, rambut yang acak-acakan serta baju yang tidak utuh lagi membuat Syhila malu untuk menatap Azka.

"M-mak-asih, Kak." gugup Syhila meremas jaket yang ia pakai.

Azka mengangguk pelan walaupun Syhila tak melihatnya. "Masuk." titah Azka lalu berlalu pergi.

Berjalan gontai Syhila memasuki rumahnya yang nampak sepi. Ia pikir setelah ini ia bisa tenang lalu beristitahat dengan nyaman. Nyatanya tidak! Baru ingin menaiki tangga tubuhnya langsung didorong sehingga jatuh ke bawah.

"Bagus! Baru pulang? Kemana aja, lo? Keluyuran hah?!" Tasya bersedekap sambil menatap sinis Syhila yang berada dibawah kakinya.

Kini bukan saatnya untuk menangis atau diam. Bukannya ingin melawan sang Kakak tetapi saat ini ia sangat lelah belum lagi luka dibagian lutuh serta sikusnya membuat ia semakin tidak bertenaga.

"Aku dari rumah, Elin Kak, gak kemana-mana." jawab Syhila membuat Tasya geram.

"Berani ya, lo sekarang?!" bentak Tasya menarik gadis itu menuju kamarnya.

"Akh! Kak lepas." berontak Syhila mencoba melepaskan.

Tasya semakin tersulut emosi. "Mau ngelawan? Dasar gak tau diri. Keluyuran gak jelas! Dasar murahan!" bentak Tasya menarik Syhila lalu mendorong gadis itu ke dalam kamar mandi.

Tasya menarik kasar jaket yang Syhila pakai lalu gadis pirang itu lempar asal. Membiarkan gadis itu memakai kaus putih yang lengannya yang sudah tidak utuh lagi.

Tasya berdecak sinis ketika melihat lengan baju yang sudah sobek itu. "Harusnya, lo gak usah pulang ke rumah! Biarin aja di jalan jadi mainan para preman disana!" Tasya menyalangkan shower dan air itu pun langsung mengguyur Syhila yang berada dibawah terduduk lemas.

Seolah tak puas melihat gadis mungil itu meringkuk kedinginan dibawah shower. Tasya menarik kasar rambut Syhila lalu membisikan sesuatu. "Gue harap, malam ini malam terindah buat, lo! Anak pungut." sinis Tasya lalu melenggang pergi.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang