🌼Asyhila🌼65

21.6K 1.3K 34
                                    

Happy reading✨

Kamu ratunya dan aku pangerannya. Karna berdua, kita akan sempurna.
.
.
Azka.


Apa yang akan kamu minta jika diberi kesempatan untuk meminta satu permintaan?

Ingin kebahagian yang tiada tara?

Ingin memiliki seorang kekasih? Bagi yang tengah jomblo saat ini.

Atau apapun itu keinginan yang kamu harapkan.

Jika kamu tanyakan pada laki-laki ini. Yang pasti, jika kesempatan itu benar adanya. Yang laki-laki itu inginkan cuma satu, selalu bersama gadisnya sampai takdir keduanya memisahkan mereka.

Baginya, tidak ada yang istimewa selain bersama gadisnya, melihat senyum manis itu dan selalu menatapnya lembut dan dengan akhiran memeluknya.

Siapa yang tahu akan kebahagian yang kini ia dapat, tidak ada yang tahu kecuali dirinya dan sang pencipta. Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa bahagianya ia hari ini.

"Bentar lagi sunsetnya, muncul. Jangan merem," ujar gadis disampingnya antusias dengan kedua tangannya memegang stik eksrim.

Laki-laki yang berada disampingnya pun terkekeh pelan, melihat keantusiasan gadis disampingnya.

"Lebih baik liatin, aku dari pada sunset." ujar Azka.

Langsung saja sebuah toyoran mendarat tepat dipipi laki-laki itu. "Huuu..maunya." ledek Syhila terkekeh.

Kini kedua sejoli itu duduk berselesehan disebuah danau kecil yang entah dari mana Azka tahu tempat ini. Yang pasti, laki-laki itu pernah kesini waktu kecil.

"Kamu sering ke sini ya?" tanya Syhila sambil memakan eskrimnya.

"Jarang, baru tiga kali sama kamu." jawab Azka seraya memeluk kedua lututnya. Kemudian ia kembali berucap. "Rakus, aku gak dikasih." cibir Azka merebut satu eskrim itu dari pemiliknya.

"Ehh.. Katanya tadi gak mau, itu punya aku." kata Syhila nampak cemberut. Bibirnya mengerucut sebal kala salah satu eskrimnya diambil.

Azka lantas mengacak rambut gadisnya gemas."Iya deh, yang lebih sayang eskrim dari pada aku," ujar Azka pura-pura cemberut.

Syhila lantas menoleh, kemudian membuang satu stik eskrim yang sudah habis ia makan."Emang," balas gadis itu santai. Gadis itu mengambil eskrim dari tangan Azka.

Azka nampak mendengus kesal. Tidak bisakah gadisnya ini kalau berbicara jangan terlalu jujur. Jadilah ia kesel, sendiri jadinya.

"Sayangnya cuma buat eskrim. Tapi, cintanya sama yang udah beliin eskrim," celetuk gadis itu menyegir.

Sedangkan Azka langsung melebarkan senyumnya kala mendengar penuturan gadisnya itu. "Belajar gombal dari mana, hah?" gemas Azka memeluk gadisnya dari samping. Menggelitiki pinggang gadis itu.

Gadis itu malah tertawa."Dari kamu, lah. Kan kamu tukang gombalnya." kekeh Syhila tertawa.

"Enak aja, aku ngomong serius tau. Gak gombal," ujar laki-laki itu menampik.

"Halah, emang kamu tu tukang gombal," toyor Syhila tertawa.

"Kan cuma sama kamu," ujar Azka akhirnya membenarkan. Kemudian ikut tertawa.

"Dasar kang gombal,"

"Hahaa..."

***

Dentuman musik yang distel sangatlah nyaring. Bahkan siapapun yang tidak pernah masuk ke sini akan merasa telinganya sebentar lagi akan tuli seketika.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang