🌼Asyhila🌼75

20.8K 1.2K 139
                                    

Happy reading✨

Akan ada saatnya, saat semua yang kau anggap baik-baik saja meninggalkan mu begitu saja.
.

.
Azka.

Matanya masih terasa berat membuka matanya. Kepalanya sangat berat seperti ketiban batu besar. Tubuhnya berasa diremuk-remuk.

Dimana dirinya. Kenapa tempat ini sangat asing baginya. Ini bukan tempat tidurnya, maupun rumah seseorang.

Satu hal yang gadis itu rasa. Bau obat-obatan lantas menyerbu indra penciuman gadis itu.

"Shhh.." ringis gadis itu kala ia hendak bangun dari tempat tidur itu. Matanya masih mengabur dan pandangannya belum jelas.

"Kamu sudah sadar?" suara lembut milik seseorang lantas membuat gadis itu kian mengerjap-ngerjapkan matanya.

Wanita paruh baya itu tersenyum kepadanya. Dan bisa gadis itu yakini bahwa didepannya ini adalah seorang dokter. Ada beberapa suster juga disana, namun wanita itu mengintruksikan untuk para mereka supaya pergi.

"Kepala saya masih sakit." adu gadis itu kembali berbaring.

"Masih ada keluhan lain?" tanya dokter wanita itu meneliti gadis pucat itu. Ada rasa sedih serta tak percaya akan apa gadis ini alami.

"Badan Syhila juga sakit." kata gadis itu menatap sang dokter.

Dokter itu mengangguk. "Kamu sering mimisan?" tanya dokter itu sambil menarik kuris disamping bankar dan duduk disana.

Syhila mencoba mengingat-ingat, tidak sering namun sekali ia mimisan, pasti banyak.

"Dulu jarang, tapi seminggu terakhir ini sering." ujar Syhila menatap sang dokter itu.

Dokter itu tersenyum lembut. "Istirahat ya, jangan terlalu banyak pikiran. Batin kamu bisa terus tertekan nantinya dan itu sangatlah tidak baik." tutur dokter itu.

"Dok, Syhila gak papa kan?" tanya gadis itu mendadak khawatir sendiri.

"Tenang aja, kamu pasti bakalan sembuh." ujar Dokter itu tanpa menjawab pertanyaan Syhila barusan.

"Syhila kenapa? Emangnya Syhila sakit?" cecar gadis itu berusaha bangkit, namun dokter itu sudah terlebih dahulu menahannya.

"Tenang, kamu akan baik-baik saja. Saya harus berbicara dulu dengan orang tuamu."

"Kasih tau, Syhila. Sebenarnya Syhila kenapa?" tanya Syhila memegang lengan sang dokter.

"Tenang, kamu akan baik-baik saja. Saya harus berbicara dulu dengan orang tuamu."

"Kasih tau, Syhila. Sebenarnya Syhila kenapa?" tanya Syhila memegang lengan sang dokter.

"Kamu pengen tahu?" tanya dokter itu hati-hati.

Gadis itu pun mengangguk pelan. Entalah, dirinya masih tidak siap jika harus mendengar berita buruk.

"Kamu mengidap kanker darah. Tapi tenang saja kamu pasti bakalan sembuh." kata dokter itu menyemangati. Walau ia sendiri masih tidak yakin akan hal itu.

Tak ada eskpresi yang bisa gadis itu tunjukan. Hanya diam seolah menerima kenyataan pahit itu. Sedetik kemudian tubuhnya merasa lemas seketika seakan ingin rubuh,namun sang dokter menahannya agar tidak jatuh.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang