🌼Asyhila🌼39

22.4K 1.5K 101
                                    

Happy reading✨

Disaat semua dari sumber masalahku datang, yang terlintas dipikirkan ku cuma satu yaitu kamu.

.
.
Azka

Apakah kamu pernah tidak mempercayai sesuatu? Padahal sesuatu itu benar-benar adanya. Namun, seberapa keras kamu menampik tidak ingin mempercayainya. Jika, itu memang benar adanya, kamu bisa apa?

Mungkin itulah yang dialami laki-laki itu sekarang. Disaat masalalunya sudah ia kubur dalam-dalam. Kini, luka dari semua masalalu itu muncul kembali.

Kini pagi-pagi SMA GARUDA sudah heboh dengan suara siswi-siswi disekolah itu.

Didengar dari salah satu murid. Bahwa ada murid baru yang akan masuk ke sekolah mereka. Dan, nyatanya benar, murid berjenis kelamin laki-laki yang nantinya akan masuk sebagai murid SMA GARUDA.

Rata-rata siswi perempuan langsung berkerumun dan tentunya untuk menggosip. Apalagi ketika melihat murid baru itu masuk ke ruang kepala sekolah semua murid langsung menyerbu ke sana.

"Gue liat! Dia ruang kepala sekolah. Sumpah ganteng, cowok." jerit siswi berbando pink diatas kepalanya.

Ruang kepala sekolah kini hampir penuh akibat siswi-siswi yang berkekumpul ingin melihat murid baru itu.

"Serius? Gantengan mana sama Kak Azka?" sahut teman gadis berbando itu dengan semangatnya.

"Gantengan Kak Azka lah,"

"Murid baru itu juga ganteng." samber salah satu siswi yang juga ikut ngerumpi.

"Dia masuk ke kelas mana?"

"Kakak kelas kita, dong."

"Gak sabar pengen liat!"

"Heh! Heh, bubar pada ngapain ngumpul-ngumpul disini? Masuk kelas. " suara bariton itu lantas membela kerumunan para gadis itu.

Pak Dito, selaku komite kedisiplinan sekolah langsung membuyar para siswi itu. Para gadis itu mencebik kesal lalu memilih masuk ke kelas mereka.

Azka yang tengah berjalan santai dikoridor pun masih mendengar bisik-bisik dari siswi-siswi yang masih ngerumpi.

Azka sebenarnya sudah tahu kalau ada murid baru yang akan masuk, tetapi ia tidak tau siapa murid itu. Yang ia tahu hanyalah seorang laki-laki. Itupun hanya sekedar tahu.

"Azka! Ka!" suara teriakan milik Ari lantas membuat Azka memberhentikan langkahnya.

Laki-laki itu berbalik dan mendapati Satria dan Ari yang kini tengah berlari ke arahnya. Nafas kedua laki-laki tersenggal-senggal.

"Kenapa?" tanya Azka menatap keduanya.

Satria dan Ari saling pandang seolah berbicara lewat tatapan mata, membuat Azka bingung.

"Ka, lo udah tau masalah murid baru itu?" tanya Satria ragu.

Azka mengangguk singkat. "Cowok kan? Dan akan masuk ke IPA nantinya." jawab Azka sekenanya.

Azka sudah tahu sebelumnya. Namun, siapa orang itu dan namanya Azka belum tahu.

"Anjir, lo serius? Mudahan gak masuk ke kelas kita deh." kata Ari berharap. Ada raut yang tak tergambarkan dari keduanya.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang