🌼Asyhila🌼54

20.9K 1.4K 40
                                    

Happy reading✨

Ada sesuatu yang tersembunyi dalam dirimu. Dan, aku sedang berusaha mencari tahu itu.
.
.
Asyhila


Pukul: 01:23

Lagi, Syhila terbangun pukul setengah dua dini hari akibat mendengar suara jeritan itu. Dan, yang gadis itu yakini adalah suara laki-laki yang tengah meringuk disofa itu.

Karna sudah terbangun, gadis itu memilih bangkit untuk menghampiri laki-laki yang tengah bergumam entah apa.

"Qill...Qila.. Maaf," gumam laki-laki itu dengan mata yang masih terpejam erat. Keringat dingin bercucuran diwajah laki-laki itu.

Entah kenapa hati Syhila terasa sakit. Dalam mimpi saja laki-laki itu masih memimpikan gadis lain. Apa mungkin laki-laki itu masih mencintainya? Terus dirinya ini siapa?

"Sebenarnya kamu kenapa?" gumam Syhila pelan. Menatap Azka yang terus saja bergumam nama gadis yang sama. Qila.

"Qila... Erlan sayang Qila," gumam Azka meracau. Dengan mata yang masih terpejam erat.

Air mata gadis itu turun tanpa seizinnya. Dan segera ia hapus dengan kasarnya. Niatnya untuk membangunkan laki-laki itu pun tidak jadi.

"Aku harap aku gak salah denger," bisik Syhila pelan. Kemudian beranjak keluar dari kamar. Jujur saja, ia tidak mau lagi mendengar gumaman Azka tentang gadis lain.

Gadis itu lebih memilih tidur di kamar Diana, sang ibu. Membaringkan diri ditempat tidur. Gadis itu berusaha untuk tidak berpikiran aneh-aneh kepada Azka.

Namun, nyatanya tidak bisa. Ingatannya selalu berputar pada kata-kata Azka saat tadi.

Apakah salah ia cemburu? Siapa gadis yang dimimpikan Azka. Kenapa rasanya begitu sakit ketika mendengar nama itu yang selalu Azka sebut dikala tidurnya.

Sebenarnya siapa gadis itu?

Apakah Azka masih mencintai gadis itu?

Dan, semua itu seolah menjadi teka-teki dikepala gadis itu

***

"Non Syhila, udah rapi aja." sapa Bi Arum tersenyum kala melihat anak majikannya yang sudah rapi dengan seragamnya. Namun, sedikit ada yang berbeda, mata gadis itu sedikit bengkak. Namun, Bi Arum tidak mau kepo. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum lembut. Masalah anak muda pikir wanita paruh baya itu.

"Bibi juga, udah cantik aja." canda Syhila terkekeh.

Bi Arum terkekeh mendengar candaan dari Syhila. "Bisa aja, harusnya yang cantik tuh non." kata Bi Arum.

Syhila tertawa jadinya. "Syhila mau bangunin, Kak Azka dulu ya, Bi." ujar Syhila pada Bi Arum.

Syhila membuka pintu kamarnya, dilihatnya Azka yang masih bergumul dengan selimutnya di sofa. Tumben sekali laki-laki itu tertidur nyenyak tanpa dirinya.

"Kak, bangun." ujar Syhila menepuk-nepuk pipi laki-laki itu pelan.

"Ughh.. Bentar lagi, Qil." kata Azka setengah sadar.

Pendengaran Syhila masih jelas. Ia sangat  mendengar apa yang Azka ucapkan tadi.

"Qil? Qila, kan?" ujar Syhila tersenyum miris dalam hati. Sadar atau tidaknya, itu sangat membuat hatinya terasa tercubit sakit.

"Kak, bangun. Udah pagi." kata Syhila sedikit keras.

Azka pun menggeliat pelan. Membuka matanya perlahan-lahan. "Qi--

ASYHILA(COMPLETED)Where stories live. Discover now