🌼Asyhila🌼44

22.4K 1.4K 157
                                    

Happy reading✨

Dan karna pada akhirnya, akan ada seseorang yang datang dengan niat membahagiakan. Tanpa berniat untuk meninggalkan.
.
.
Asyhila

"Ngapain lo ngajakin, gue ke sini?" tanya seorang laki-laki menatap sang pembicara sinis.

"To the point aja deh, apa rencana lo selanjutnya?" kata seorang laki-laki dengan raut datarnya.

"Azka, Azka. Gak ada apa-apa sih, gue cuma pengen main-main aja kaya dulu." ujar orang itu yang tak lain adalah Egi.

Tangan Azka mengepal kuat. Ia tidak akan membiarkan seseorang mempermainkan gadis itu.

"Gak pernah berubah! Harusnya lo sadar atas perbuatan lo dulu, bangsat!" amuk Azka tertahan. Jika tidak mengingat dimana tempat mereka sekarang, sudah sedari tadi Azka akan menghajarnya.

Egi berusaha tetap tenang. Walau emosinya sudah tersulut. "Itu cuma kesalahan! Gue waktu itu mabok asal lo tau!" sentak Egi tajam.

"Apapun itu alesannya, gue gak peduli! Penjahat tetep aja pen--

Bugh

"Jaga mulut, lo. Itu juga gegara kesalahan lo dulu!" bentak Egi setelah meninju wajah Azka.

Bugh!

"Dan, itu semua gak akan pernah terjadi kalo aja lo gak dateng dan seret dia!" bentak Azka tak kalah emosi.

Egi mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah, pukulan Azka benar-benar bringas.

"Terserah! Intinya gue bakal deketin dia. Emang dia siapa lo?" sinis Egi menatap meremehkan.

"She is mine!" tegas Azka dengan sorot tajamnya.

"Dan, sayangnya gue gak percaya. Lo, gak akan pernah bisa move on." ejek Egi kembali meremahkan.

"Andai aja Qila masi--

Bugh

"Jangan pernah sebut dia, dengan mulut sampah lo!" bentak Azka kelewat emosi.

Egi kembali tersungkur, laki-laki itu menatap Azka tajam. Masalalu mereka benar-benar tidak bisa diajak berdamai.

"Jauhin Syhila! Kalau lo masih pengen hidup dengan tenang!" ancam Azka kemudian berlalu pergi dengan nafas yang masih memburu.

"Gak akan pernah! Inget itu, baik-baik!" teriak Egi menatap Azka yang sudah berlalu pergi.

"Sialan." umpat Egi kasar.

Azka mengacak rambutnya kasar. Pertengkarannya dengan Egi sewaktu dibelakang sekolah itu benar-benar membuatnya tidak bisa mengontrol emosinya.

"Gue udah move on, kan?" gumam Azka meyakinkan dirinya sendiri. Kalimat Egi yang mengatakan ia bahwa ia takan bisa move on selalu teringat dikepalanya.

Laki-laki itu mengambil sebuah figura kecil diatas nakas, kemudian membawanya menuju balkon kamarnya.

"Aku gak mungkin bisa lupain kamu." gumam Azka mengecup lama figura itu. Foto yang berisi seorang gadis mungil yang tengah tersenyum lebar. Memperlihatkan betapa bahagianya orang yang berada didalam gambar itu. Membuat ingatan Azka kembali berputar kenangan masa lalu.

"Kamu bener, ada seseorang yang berhasil ngeluluhin hati aku. Tapi, sayangnya. Aku belum sepenuhnya yakin." kata Azka kembali. Anggap saja ia sudah gila karna berbicara pada benda mati itu. Azka tiba-tiba teringat akan Syhila. Namun jujur, Azka belum mempunyai perasaan terhadap gadis itu. Sayang? Maybe.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang