🌼Asyhila🌼19

24.1K 1.6K 13
                                    

Happy reading✨

Kenapa saat aku menemukannya selalu dalam keadaan yang aku sendiri tidak mengertinya sama sekali.
.
.
Azka

Jalan pikiran manusia tidak ada yang tahu. Ada saja pemikiran sendiri tentang menilai orang lain. Entah apalah itu, kebanyakannya manusia mempunyai pemikiran tersendiri tentang orang lain.  Ada seseorang yang tampang polos namun hatinya tidak sepolos pemikirannya. 

Ada yang terang-terangan mengungkapkan bahwa ia yang paling berkuasa, namun ia sendiri masih ragu atas omongannya sendiri.

Dan, ada yang hanya berani berbuat dibelakang tanpa mau identitas asli seseorang itu terbongkar.

Sejak insiden tadi, Azka tidak banyak omong dan langsung membawa Syhila keluar dari gudang yang penuh debu serta pengap itu.

Bahkan Pak satpam yang sudah berlari pergi tidak kembali lagi, mungkin pak Deno kaget dan mengira gadis itu benar-benar mayat yang mati didalam gudang.

Manusia biadap, itulah yang ada dipikiran Azka sejak tadi. Siapa seseorang yang tega membuat gadis mungil itu menjadi seperti ini. Terlebih kondisi gadis itu sangat mengkhawatirkan.

Mengabaikan tatapan para siswa-siswi yang masih berada dilingkungan sekolah. Azka hanya fokus kepada Syhila yang berada digendongannya.

Membuka pintu mobil cepat, Azka meletakan Syhila dikursi depan. Setelahnya Azka langsung memacu mobil dengan kecepatan tinggi.

Perasaan cemas serta khawatir langsung menyergap laki-laki itu, sesekali melirik Syhila yang tak kunjung sadar.

Laki-laki itu dilanda kebingungan, apakah ia harus membawa gadis itu kerumah sakit atau kerumah gadis itu.

Jika membawa kerumah gadis itu dan akhirnya tidak ada orang sama sekali di dalam rumah gadis itu bagaimana?

Saat keadaan panik seperti ini, Azka tidak dapat banyak berpikir. Berbelok ke arah kiri. Laki-laki akan membawa Syhila menuju apartemen miliknya yang berada tak jauh dari sini.

Sesampainya, Azka memasuki gedung apartemen dengan tergesa-gesa. Untungnya ada security yang berada disekitar apartemennya. Jadi laki-laki itu bisa meminta tolong untuk membukakan pintu apartemennya dan setelahnya membawa Syhila masuk.

Membaringkan gadis itu secara perlahan, Azka dilanda kebingungan sendiri.

Merogoh ponselnya, laki-laki itu mendial nomor seseorang.

"Halo tan." sapa Azka pada seseorang dari sebrang sana.

"Eh, keponakan ganteng tante, ada apa sayang?" ujar wanita paruh baya yang masih nampak muda.

"Tante sekarang bisa ke apartemen, Azka gak?"

"Loh, kenapa? Kamu sakit? Tante berangkat sekarang juga."

"Buk--

Tut tut..

Azka mendengus kesal, ia belum selesai bicara, namun sang tante sudah memutuskan sambungannya terlebih dahulu.

Meletakan ponselnya, Azka mendekati kasur dimana gadis itu terbaring lemah.

"Lo, kenapa sih? Setiap gue nemuin lo. Keadaan lo jauh dari kata baik." gumam Azka menatap wajah polos milik Syhila.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang