🌼Asyhila🌼41

22.3K 1.5K 96
                                    

Happy reading

Jika aku membuka hatiku kembali, aku ingin kamu orang yang pertama menghuninya.
.
.
Azka


Apa yang lebih menyenangkan dibanding dengan melihat orang yang kita kagumi tertawa? Tertawa lepas tanpa beban. Tertawa penuh bahagia tanpa raut kesedihan diantaranya dan sangat lepas.

Tidak ada yang tahu seberapa lama Azka berdiri dipintu belakang itu sambil bersedekap dada. Menatap gadis mungil yang kini tubuhnya penuh dihiasi hiasan dimana.

Wajahnya penuh bedak. Rambutnya kini acak-acakan dengan segala pita yang menghiasinya. Bibir tipis yang juga kini memerah akibat lipstik.

Syhila hanya tersenyum ketika melihat keadaannya didepan cermin kecil milik salah satu anak panti.

Gadis itu tidak marah melihat keadaannya sekarang, malah nampak lucu pikir gadis itu terkikik.

"Kak Elsa lucu." gelak tawa anak berumur 4 tahunan membuat Syhila tersenyum senang. Gadis kecil bermata belo itu menatap Syhila dengan gemasnya.

Kini Syhila dan beberapa anak yang akrab dengannya tengah berkumpul dihalaman belakang dengan tikar sebagai alas mereka. Sesekali Syhila menceritakan dongeng untuk mereka semua.

"Muka Kak Elsa cemong." lanjut gadis kecil itu yang memanggil Syhila dengan sebutan Ersa, namun karna gadis kecil itu tidak sampai menyebutkan kata 'R' jadilah ia memanggilnya dengan sebutan Elsa.

"Dila nakal ya, bersihin wajah Kak Elsa sekarang." pinta Syhila memajukan wajahnya kepada gadis itu kecil itu.

"Ndak mau, Dila mau ke ibu dulu." belum sempat Syhila mengejar, gadis kecil itu sudah terlebih dahulu berlari menjauh.

"Kakak Cila, tolong kepangin lambut Nina." ujar gadis kecil bernama Nina itu dengan cadelnya.

"Boleh, sini deket sama Kakak." ujar Syhila mengangkat tubuh kecil Nina agar duduk dipangkuannya.

"Kakak ganteng! Ayok main bola!"

Teriak anak laki-laki pada Azka yang tengah bersandar dipintu kayu itu.

Azka tersenyum tipis, kemudian mengangguk.

Syhila tersenyum senang, tidak pernah ia bayangkan kalau Azka akan mudah akrab dengan anak kecil. Menurutnya Azka lebih ganteng jika selalu tersenyum seperti tadi. Astaga, gadis itu langsung menggelengkan kepalanya salah tingkah.

"Udah selesai, cantik banget sih." gemas Syhila pada gadis kecil dipangkuannya itu.

"Makasih Kak Cila, Nina mau main sama yang lain ya." kata gadis itu bersiap pergi.

Syhila pun mengangguk membenarkan. "Yaudah, hati-hati ya." pesan Syhila tersenyum.

Buk!

"Astaga!" pekik Syhila ketika kepalanya menghantam sebuah bola.

Para anak laki-laki yang sedang bermain bola itu langsung saja menghampiri Syhila.

"Kak Syhila, maaf Alvin gak sengaja." ujar anak laki-laki bernama Alvin dengan wajah sedihnya.

Anak laki-laki itu menatap Syhila takut-takut. Takut jika Syhila akan memarahinya nanti.

"Gak papa, lain kali hati-hati ya." peringat Syhila lembut. Gadis itu berniat beranjak tadinya karna ingin membersihkan diri.

Alvin mengangguk semangat. "Alvin main lagi ya, Kak." ujar Alvin lalu mengacir pergi.

Syhila pun mengangguk, membiarkan Alvin bergabung dengan yang lainnya.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang