🌼Asyhila🌼30

25.4K 1.6K 42
                                    

Happy reading✨

Tell me if there's something wrong in your heart, so if know why you always want to be near me.
.
.
Asyhila


Pagi sudah berlalu, kini hari sudah beranjak siang dan matahari mulai memancarkan sinar teriknya. Dan, kini semua murid tengah berkumpul atas perintah Pak Daren.

"Semuanya paham? Satu kelompok berisi 10 orang, dan satu orang sebagai pemimpin." Pak Daren mulai menjelaskan.

Semua murid lantas mengangguk mengiyakan. Kini semua murid tengah duduk berselehan dikarpet tipis dan mendengarkan arahan dari Pak Daren dan guru-guru lainnya.

"Minimal kalian harus mendapatkan 5 bendera SMA GARUDA. Kalau yang tidak dapat sama sekali akan mendapatkan hukuman nantinya. Paham." jelas Pak Daren menatap semua murid.

"Paham Pak." sahut mereka serempak.

"Nah buat kelompoknya kita berhitung satu sampai sepuluh." ujar Pak Daren. Murid yang duduk langsung berdiri dan tetap berbaris seperti semula.

"1..2..3..4..5..6...7..."

Semua murid mulai berhitungan sesuai barisan masing-masing. Setelah hitungan selesai semua murid langsung heboh dan mencari kelompoknya masing-masing.

"Kelompok 3 woy! Mana orangnya?" Ari sudah berkoar-koar sambil mengacungkan ketiga jarinya. Dan, ya Ari sekelompok dengan beberapa anak kelas sepuluh dan juga anggota osis lainnya.

Elin celingak-celinguk mencari kelompok nomor yang ia dapatkan yaitu 6. "Woy kelompok 6 mana woy?" teriak Elin bak orang kehilangan emaknya.

Syhila yang berada disamping Elin juga ikut mencari kelompoknya, gadis mungil itu mendapat nomor 4.

"Kelompok 6 mana, anjirr!" teriak Elin, lagi.

"Sini kampret! Woy cempreng." Elin mendelik sangar ketika mengenal suara itu, dilihatkan Kavi dan beberapa orang sudah berkumpul disana.

"Syhi, gue kesana ya." pamit Elin pada Syhila yang masih belum bisa menemukan kelompoknya.

Gadis itu mengangguk dan membiarkan Elin pergi.

"Syhila, nomor berapa?" tanya Mira yang datang dari belakang.

"Nomor 4, kamu?" tanya Syhila menatap Mira.

"Serius? Kita satu kelompok, astaga." pekik Mira senang. Syhila juga tak kalah senang.

"Akhirnya aku ada temen." kekeh Syhila dan diangguki Mira.

"Yuk, kita cari kelompok kita." ajak Mira menerobos segerombolan siswa-siswi yang masih nampak sibuk mencari kelompoknya masing-masing.

"Kelompok 4 harap berkumpul sekarang!" suara tegas dan dingin itu membuat Syhila dan Mira sontak menegok ke belakang.

Dilihatnya, Azka, Fandi, Anwar, Abel, Febby dan masih banyak lainnya. Seketika mata Syhila membola ketika melihat Febby yang ternyata satu kelompok dengannya.

"Syhila, lo nomor berapa? Kita kurang dua nih." ujar Anwar temen sekelas Syhila.

"Kita berdua nomor 4." ujar Syhila membuat yang lain tersenyum lega. Lain halnya dengan Febby yang sudah menatap Syhila tajam.

"Yey, kita sekelompok." girang Abel menatap kedua teman setendanya itu.

"Sudah dapat kelompok semua?!" teriak Pak Daren agar semuanya dapat mendengar.

"Sudah Pak!" seru mereka semua.

"Baiklah, sekarang kalian harus berjalan sesuai peta yang masing-masing bapak kasih." ujar Pak Daren dan diangguki semuanya.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang