🌼Epilog🌼

43.3K 1.8K 412
                                    

Happy reading✨

Baca sampai habis, jangan ambil kesimpulan sendiri. Entar nyesel loh😂

Vote dulu sebelum baca❤



6 tahun kemudian....

Waktu terus berjalan tanpa henti, tanpa lelah dan tanpa mau memutar kembali rekaman masalalu. Dunia seakan tidak membiarkan siapapun larut dalam keheningan masalalu dan lebih memilih masa depan yang cerah.

Selama 6 tahun ia berada di Singapura, hal itu tidak mengubah apapun dari gadis itu. Hatinya, perasaannya dan cintanya masih sama untuk orang yang ia cintainya.

Selama 6 tahun juga, tidak ada yang sia-sia selama disini. Ia sudah dinyatakan sembuh total setelah melakukan operasi dan segala macam kemotrapi untuk penyakitnya ini.

Tentu saja banyak perubahan yang terjadi dikehidupannya ini. Selama 6 tahun itu bukanlah waktu yang singkat. Setiap malam ia selalu menangis ingin pulang ke tempat tinggalnya dulu.

"Mommy!!" teriakan anak kecil dari arah pintu kamarnya lantas membuat wanita itu tersentak kaget.

Ia menatap lembut seorang anak kecil yang telah memanggilnya itu. "Alika dari mana sayang? Daddy mana?" tanya wanita itu tersenyum manis.

"Daddy ada dibawah, Momm. Mommy lagi apa?" tanya anak kecil berusia 4 tahun itu. Walaupun masih berumur 5 tahun, Alika sudah lancar dalam berbahas indonesia maupun inggris. Dia adalah gadis cilik yang pintar.

Alika, gadis cilik bermata hitam legam itu menatap Syhila intens. "Mommy gak ngapa-ngapain, kok." ujar Syhila mendekap anak kecil didepannya ini.

"Mom, don't cry. Lika benci liat mom nangis," ujar gadis cilik itu mengusap pipi Syhila yang nampak basah.

"Mommy gak nangis kok," elak Syhila mengusap air matanya yang sudah merembes kemana-mana.

"Bohong. Itu mommy malah nangis. Mommy jangan sedih-sedih, Lika gak suka." kata gadis kecil itu memeluk leher Syhila erat.

"Sayang," panggil seorang laki-laki itu membuka pintu kamar itu lebih luas.

"Daddy!!" teriak Alika menghambur pelukan kepada laki-laki.

"Kamu apain mommy sampai mommy nangis gitu?" kekeh laki-laki itu melihat wajah cemberut sang anak.

"No! Bukan Lika yang bikin mommy nangis. Iya, Kan mom?" kata gadis cilik itu memberenggut kesal kepada daddynya.

"Oh, ya. Sekarang kamu keluar dulu, okey. Daddy mau bicara sama mommy Syhila." ujar laki-laki itu yang tak lain adalah Hans.

"Oke, tapi habis ini beliin Lika eskrim!" pinta gadis itu semangat.

"Tentu sayang," ujar Hans tersenyum manis kepada anaknya itu.

Ketika Lika sudah pergi, Hans langsung menghampiri Syhila. "Kamu kenapa?" tanya Hans menggenggam tangan

Syhila menggeleng lemah. "Aku mau pulang." kata Syhila sungguh-sungguh.

Hans menghela nafas kasar kemudian mengangguk paham. "Kamu yakin?"

"Yakin, aku udah gak kuat Kak. Aku mau pulang dan ketemu sama dia." jujur Syhila.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang