🌼Asyhila🌼36

23K 1.6K 88
                                    

Happy reading✨

Peluk aku, dekap aku seerat mu dan katakan bahwa semua ini hanya mimpi yang menyeramkan yang ku alami
.
.
Asyhila


"LO, APAIN DIA HAH?"

Cowok yang hanya mengenakan singlet itu langsung terhempas ke aspal akibat bogeman dari arah belakang.

"Kak Azka." lirih Syhila melihat Azka yang terlihat sangat marah. Gadis itu kini bahkan sudah tertunduk diaspal akibat tidak kuat lagi menahan tubuhnya. Hanya bersisa kaus kebesaran milik seseorang yang menolongnya tadi.

Azka menatap tajam cowok yang berada diaspal itu, menghampirinya lagi lalu menghajarnya. "Bajingan! Lo, apain dia?!" gertak Azka kembali memukul cowok itu.

"K-Kak." lirih Syhila semakin lemah.

Azka tersadar, laki-laki itu langsung melepaskan cengkramannya.

Azka langsung menghampiri Syhila lalu memeluk gadis yang sangat terlihat rapuh itu. "Lo, kenapa? Dia ngapain, lo. Syhi? Jawab gue?" ujar Azka khawatir. Deru nafas laki-laki itu tidak beraturan, menandakan ia cukup lelah karna mencari gadis ini kemana-mana.

Cowok itu menyepak darah disudut bibirnya lalu menatap Azka dan Syhila secara bergantian. "Bukan gue yang nga--

"Bacot! Gue gak akan pernah percaya lagi sama, lo Egi!" desis Azka menatap tajam laki-laki bernama Egi itu.

"Kak." lirih Syhila merasakan tubuhnya yang sangat lemas dan kepalanya mendadak pusing hebat.

"Syhila, bertahan gue bawa lo kerumah sakit sekarang." panik Azka membopong tubuh lemah itu.

"Ga--

Hening. Belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya. Gadis itu sudah terlebih dahulu pingsan.

Azka semakin kalut, laki-laki itu meletakan Syhila dikursi depan lalu memacu mobilnya kencang.

Egi, cowok yang menolong Syhila itu terdiam. Menatap mobil Azka yang telah berlalu meninggalkannya sendiri.

***

Ceklek

Pintu ruangan terbuka, mengharuskan laki-laki dengan keadaan acak-acakan langsung bangkit dan menghampiri wanita paruh baya yang berstelan dokter itu.

"Gimana, dok? Dia baik-baik aja, kan?" tanya Azka beruntun. Jujur saja, Azka sangat khawatir dengan keadaan Syhila sekarang. Terlebih ia sudah gagal menjaga gadis itu.

Wanita itu tersenyum simpul, menatap gurat khawatir dari laki-laki didepannya. "Pacar kamu tidak apa-apa, beruntung kamu membawanya cepat." tutur wanita itu membuat Azka ingin memprotes sejenak, namun ia urung ketika melihat dokter itu kembali membuka suara. "Cuma, mentalnya sedikit terganggu, trauma pasti dialami. Jaga dia baik-baik, saya akan memberikan obat serta salep untuknya nanti." kata dokter itu tersenyum lalu menepuk pundak Azka.

"Jangan sedih, dia butuh kamu." ujar dokter itu lalu berlalu pergi.

Azka langsung bergegas masuk, tatapannya langsung menjurus pada satu objek yang tengah berbaring sambil melamun. Entah, apa yang gadis itu pikirkan sehingga tidak menyadari keberadaan Azka.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang