🌼Asyhila🌼29

22.7K 1.5K 43
                                    

Happy reading✨

Malam, katakan padanya, jika aku ingin memimpikan sosok lain selain dirinya.
.
.
Azka


Siapa diantara kamu yang tidak menyukai api unggun? Pasti diantara kamu sangat menyukainya. Terlebih dari kalian yang sangat suka acara camping maupun yang suka naik ke puncak dan membuat api unggung disana. Pasti sangat menyenangkan bukan.

Malam hari ini cuaca sangat mendukung untuk semua murid untuk mengadakan api unggung yang sudah ditencanakan sebelumnya dan itu akan dilaksanakan setelah makan malam selesai.

Makan malam kini sederhana saja, hanya nasi dan beberapa sayur serta ikan yang sudah digoreng matang.

Semua siswa laki-laki yang telah mencari kayu bakar saat sore tadi ternyata cukup banyak untuk membuat api unggun malam ini. Sedangkan para gadis sore tadi sibuk memasak makanan untuk makan malam.

Dan, malam ini juga mereka ada mengadakan sebuah game untuk menemai malam mereka sambil mengeliligi api unggun.

"Ayo semuanya! Kita berkumpul bersama. Yang ada dalam tenda bapak harap keluar sekarang juga!" Pak Daren mulai berkoar-koar sambil memegang sebuah botol minum air yang dijadikan sebagai mikropon.

"Pak saya kebelet pipis, jadi acara jangan dimulai dulu ya sebelum saya balik." celetuk cowok berkupluk hitam itu.

"Yasudah, cepetan." ujar Pak Daren menatap cowok itu.

Semua murid pun lantas berhamburan dan duduk melingkar sambil mengelilingi api unggun yang sudah mulai dinyalakan.

Guru-guru pun juga ikut berkumpul dengan semua murid. Api pun seketika menyala besar membuat riuh-riuh para siswa.

"Syhi, Syhi.. Liat deh." rusuh Elin menggoyang-goyangkan tubuh mungil Syhila agar melihat api yang semakin membesar dihadapan mereka.

Syhila yang sedang fokus memakai jaketnya serta mengikat rambutnya itu pun langsung menoleh. Matanya berbinar melihat api yang menyala.

"Wahh." decak kagum Syhila menatap api unggun yang nampak menyala besar. Syhila tersenyum senang merasakan hangatnya kebersamaan malam ini, apalagi ketika ia mendapatkan teman baru.

"Azka! Sini woy." teriak Satria yang sudah duduk manis bersama Ari dan juga Fandi disampingnya.

Azka hanya mengangguk singkat lalu memilih duduk disamping Ari. Kini semuanya sudah berada didalam lingkaran sambil menatap api unggun didepannya.

"Nah, jadi untuk menemani kita malam ini, kita akan mengadakan sebuah game. " suara Pak Daren lantas disambut riuh semua murid.

"Game apaan tuh, Pak?"

"Yang kalah harus dapat hukuman!"

"Yang menang dapet Ibu Mela ya." celetuk Satria lalu tertawa.

"Huuuu!!" sorak para siswa-siswi ketika mendengar itu.

Siapa yang tidak tau Bu Mela. Guru manis berparas cantik yang usianya masih 24 tahunan.

Para murid laki-laki kadang sangat suka menggoda Bu Mela, selain ramah Bu Mela juga baik kepada siapa saja.

"Bu Mela jangan mau! Satria orangnya suka ngupil. " seru Ari lalu tergelak setelah menistakan sang teman.

"Heh! Kampret, lo." kata Satria langsung membekap mukut Ari.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang