🌼Asyhila🌼40

25.3K 1.6K 193
                                    

Happy reading

Hidupku jauh lebih berwarna, terlebih saat kamu yang membuat warna itu ada.
.
.
Asyhila

Nyatanya hidup tidak hanya tentang bagaimana meratapi nasib dan menjalaninya saja. Mungkin ada banyak hal yang bisa kita lakukan agar hidup lebih berwarna.

Salah satunya mungkin tentang cinta.

Berbicara tentang cinta. Mungkin itu hal yang lumrah dimuka bumi ini.  Siapa yang tidak tahu akan cinta? Hal yang selalu ingin semua orang rasakan. Termasuk salah satu gadis ini.

Namun, sepertinya hal itu terlalu sulit dipahami oleh salah satu gadis bermata bulat hitam ini.

Hidupnya yang hanya tentang bagaimana cara menutupi kesedihan. Bagaimana cara bertahan hanya sendiri tanpa adanya orang lain. Gadis yang selalu memancarkan kebahagian dengan senyumnya, yang selalu tersenyum kala masalah menimpanya dan semua tentang cara menutupi semua luka yang ia punya.

Dan semua tentang luka.

Namun, sejak kenal dengan sosok laki-laki sedingin kutub utara itu, nampaknya ada yang berbeda.

Jika biasanya gadis ini tidak mau ambil pusing tentang perihal apapun, kali ini gadis ini mulai kepikiran. Terlebih saat kalimat  waktu dikoridor itu.

"Apapun yang udah gue anggep milik gue, harus sama gue."

Gadis itu termenung diatas meja perpustakaan dengan kalimat itu yang selalu terngiang-ngiang kepalanya.

"Maksudnya apaan sih? Aku milik Kak Azka, gitu?" monolog gadis itu kelimpungan sendiri.

Gadis itu tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang itu namanya cinta. Jadi, ia hanya mangut-mangut sendiri diruang perpustakaan ini.

"Astaga, ngarep banget kamu Syhi." ujar gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

"Jadi, keparat itu lagi deketin si Syhila?" tanya laki-laki berambut acak dengan marahnya.

Laki-laki yang berada disampingnya menghela nafas kasar. "Gue gak tau pasti, yang jelas ada motif lain dibalik semuanya." ujar laki-laki itu menghela nafas kasar.

Kedua laki-laki itu saling diam dengan pikirannya masing-masing. Sampai laki-laki berambut acak terlebih dahulu angkat bicara.

"Jangan bilang lo, cemburu?" kata laki-laki itu sambil tergelak ditempat.

"Satria bego!" umpat laki-laki yang tengah keki itu.

Satria, laki-laki itu menghentikan tawanya sambil menatap Azka sang lawan bicaranya sedari tadi.

"Ngaku deh, lo. Lo suka kan sama Syhila." ujar Satria dengan tatapan menggoda.

Azka ingin mendampratkan Satria saat ini juga. Bisa-bisanya laki-laki itu bercanda ditengah masalah mereka.

"Gak," ketus Azka kesal.

Satria tertawa nyaring. Kini, mereka berada diruang osis, jadi kemungkinan tidak akan ada yang mendengar tawa membahana miliknya.

"Tapi serius deh, akhir-akhir ini lo berdua keliatan deket." kata Satria menghentikan tawanya sambil menatap Azka.

"Gak, biasanya aja." acuh Azka memainkan ponselnya. Namun, apa yang dikatakan Satria barusan ada benarnya juga.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang