🌼Asyhila🌼73

18.8K 1.1K 155
                                    

Happy reading✨

I'm leaving doesn't mean this feeling is dead. it's just that my existence is a danger to you.
.
.
Azka.


"Syhi, maaf aku gak bermaksud bilang kaya gitu tadi." ujar Hans menarik pergelangan gadis yang hendak turun dari mobilnya.

"Gak papa, Kak. Aku ngerti kok." kata Syhila tersenyum maklum. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ia sedikit tidak suka atas tindakan tiba-tiba Hans.

Hans tersenyum lega. Ada rasa sedikit bahagia kala ia bisa menggendong Syhila tadi terlebih gadis itu tidak memberontak.

"Oh, ya. Sampain ke Mami, kalau aku gak bisa nungguin dia. Soalnya ada tugas yang mau aju kerjain." kata Hans tiba-tiba.

"Tante Rika ada didalem?" ujar Syhila malah bertanya.

Hans mengangguk singkat. "Iya, sama yang lain juga." ujar Hans.

Syhila pun mengangguk paham. Kemudian keluar dari mobil sedan itu. Setelah mobil Hans berlalu pergi barulah gadis itu masuk ke dalam.

"Assamualaikum," ucap Syhila riang seperti biasanya. Walau begitu, matanya masih sedikit sembab akibat menangis.

"Waalaikumsalam," sahut semua orang yang berada diruangan itu.

"Hans mana, sayang?" tanya Diana langsung kala Syhila mencium punggung tangannya.

"Bukannya Syhila yang dicari, eh malah Kak Hans." ujar gadis pura-pura merajuk.

Diana lantas terkekeh pelan. "Kan anak bunda udah ada disini,"

"Kak Hans tadi udah balik, katanya mau ngerjain tugas." ujar Syhila memberitahu.

Rika, sebagai ibunya pun lantas menyahuti. "Loh, nanti tante pulang sama siapa?" ujar

"Bareng gue, entar gue yang anter." ujar Monica mengedipkan matanya.

"Beneran loh, ya." pinta Rika serius.

"Iya, kasian gue sama lo." kekeh Monica.

"Lagi pada mau ngapain, bunda?" tanya Syhila menatap banyak bahan makanan mentah.

"Mau masak, dong. Kita mau tanding siapa yang paling jago masak." timbrung Rika langsung.

Yang lain hanya terkekeh pelan.

"Pastinya bunda Syhila, dong." celetuk Syhila menatap Diana.

"Belum tentuu, sayang. Kita liat nanti." kata Monica menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yaudah, sekarang kamu mandi gih. Pasti capek," ujar Diana mengusap rambut Syhila.

Syhila pun menganguk dan berpamitan kepada yang lain. Saat hendak menaiki anak tangga, langkah lantas terhenti karna suara dari arah samping.

"Syhila," suara lembut itu lantas membuat Syhila menoleh.

"Tante Alya," ujar Syhila senang. Ia langsung menghambur pelukan ke arah Alya. Memeluk erat wanita paruh baya itu.

Ia sangat rindu dengan Alya. Semenjak ia putus dengan Azka, gadis itu sudah lama bertemu dengan Alya.

"Tante kangen sama kamu, kamu baik sayang?" ujar Alya membuka suaranya.

ASYHILA(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang