51

4.9K 624 54
                                    

Mau tanya dong. Kapal kalian apa di sini? Jaehyun-Junghee? Jaehyun-Chaeyeon? Junghee-Eunwoo? Ato Junghee-Messi/Pak Minhyun (Wkwkwkw, idolanya Junghee semua ini). Comment dong. Jangan lupa vote sama comment juga yak. Mmmuuaaacccch.





















Hari ini adalah kepulangan gue dan Eunwoo ke Indonesia. Sebenernya kita mau pulang bareng sama keluarga gue pas sehari setelah hari wisuda gue. Sayangnya, Eunwoo masih ada jadwal riset sama dosennya jadi kita nunda sampe Eunwoo selesai.

Sejak di pesawat gue gelisah bukan main. Rasanya masih belum siap untuk kembali. Gue masih belum siap kalau nantinya gue akan bertemu dengan Jaehyun, mbak Chaeyeon serta anak mereka. Gue takut kalau pertemuan gue dengan Jaehyun akan membuka luka lama dan mengingatkan gue tentang semua kenangan kita di masa lalu. Gue takut kalau semua hal yang bakal terjadi akan nyakitin Eunwoo. Gue gak sanggup rasanya buat ngelukain laki-laki sebaik dia.

"Relax. Everything will be okay," Eunwoo semakin ngeratin genggaman dia di jemari gue. Dia pasti paham kalau gue lagi gelisah dan belum siap untuk kembali ke Indonesia, tapi gue gak boleh egois. Gue harus kembali lagi kerja dan Eunwoo pun harus nerusin bisnis keluarganya.

"Aku gak papa," jawab gue dengan senyum semeyakinkan mungkin. Gue gak boleh nyusahin Eunwoo terus-terusan.

Akhirnya setelah perjalanan panjang kita sampe juga di Surabaya dan tanpa transit. Ya walau biaya lebih mahal, yang penting kita bisa berhemat waktu karena sehari setelahnya gue udah harus ke kantor. Btw gue udah gak lagi kerja di Malang karena perusahaan ngoper gue ke cabang di Surabaya.

Di Surabaya, gue dan Eunwoo memilih untuk tinggal di apartemen di daerah Wonocolo karena memang daerah itu deket sama tempat kerja kita. Sebenernya gue juga punya apartemen di deket situ tapi Eunwoo nyuruh gue tinggal bareng di apartemen dia yang jauh lebih luas dari apartemen gue. Ya aparterment dia model penthouse gitu sih.

Pas sampe Bandara Internasional Juanda yang jemput kita bang Mingyu. Selama 1,5 tahun gue baru ketemu bang Mingyu secara langsung cuma tiga kali. Yaitu waktu gue pertama kali tinggal di Belanda, pas dia honeymoon ke Berlin dan lebaran di Selangor, jadi ya pasti gue kangen banget sama dia.

"BANG MIGNYU," teriak gue bahagia waktu gue liat sosok abang gue yang segede Hulk itu. 

"Hee, lo di Belanda miskin ya? Kok lo kurusan sih?"

"Yeu, gue tuh di sana hidup sehat. Kemana-mana gowes mangkanya langsing."

"Ayo pulang. Bini gue ngidam ngepangin rambut lo masa."

"Waduh, anak lo kayaknya bakal lebih deket sama tantenya daripada ayahnya nih ntar."

"Bacot ya tante girang." Mau bales bacotan dia, tapi keburu si bang Mingyu ngajak Eunwoo ngobrol. Ya klasik lah obrolannya.

"Hon, kamu mau langsung ke aparterment atau kerumah orangtua kamu dulu?" Gue berpikir sebentar kemudian memutuskan untuk ke rumah ayah bunda dulu aja. Gue masih kangen sama mereka.

"Aku ke rumah ayah bunda dulu, gak papa kan?" Dengan senyum teduhnya Eunwoo ngangguk doang.

"Gyu, titip Junghee ya."

"Mantap sekali, santuy lur. Adek gue ini, gak bakal gue apa-apain. Segel sampai halal dia." Bang Mingyu bangsat sekali dikau.

"Hon, kamu sama Mingyu ya. Aku langsung ke apartemen buat beres-beres dulu. Besok pagi aku jemput."

"Hati-hati." Sekali lagi Eunwoo ngangguk dengan senyuman manisnya.

Akhirnya kita pisah di bandara. Gue naik mobil bang Mingyu sedangkan Eunwoo dijemput sama supir pribadi keluarganya. Bang Mingyu sejak nikah auranya beda sih. Dia gak lagi tengil walau ya masih nyisa dikit, tapi lebih dominan aura bijaksananya.

Kena Tilang || JJH (COMPLETED)Where stories live. Discover now