3. PERTANDINGAN💙💙

11.5K 996 25
                                    

"Ada yang beda di mata itu. Aku suka, ntah karena apa"

_Kayraniia_

💙💙

💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. PERTANDINGAN

"Lo liat apa tadi?" tanya Alvin pada Satria karena ia yakin Satria melihat sesuatu di masa depan. Mereka mau ke lapangan basket. Defan benar-benar menanggapi Kayra.

"Kejadian ini bukan pertama kalinya," ujar Satria menjawab.

Alvin tidak paham. "Maksud lo?"

"Kejadian Kayra nantangin Defan basket ini bukan pertama kalinya. Kita pernah ketemu Kayra sebelumnya."

"Gila lo sekabupaten!" respons Alvin tidak percaya.

Kapan pula Kayra menantang Defan basket sedangkan Kayra anak baru di sekolah ini.

Kabar pertandingan basket antara Kayraniia dan Defankka tersebar keseluruh penjuru sekolah. Kebanyakan siswa-siswi yang sudah datang langsung berlari ke lapangan. Yang sudah pasti akan mendukung Defankka kebanggaan mereka.

Seorang kapten basket di tantang oleh anak baru. Yang mendengar pun pasti penasaran.

Defan dan Kayra ke lapangan basket tanpa mengganti seragam mereka. Defan membuka blazernya menyisahkan kemeja putih polosnya. Cowok itu melempar tasnya sembarangan lalu mengambil bola basket di pinggir lapangan.

Tak lama, ia mendekati Kayra dengan membawa basket di tangannya. Rambut cokelat pekatnya nampak mengkilap karena matahari sudah bekerja sepagi ini.

Kenapa demagenya kerasa banget waktu dia ngebasket? batin Kayra.

Kayra tidak melebih-lebihkan. Demi apapun yang namanya Defan  memang setampan itu.

Sementara itu, Satria dan Alvin kagum dengan keberanian Kayra. Bersahabat dengan Defan sejak kecil membuat mereka paham betul, kalau seorang Defan sangat tidak suka apabila di tantang.

Bebeda dengan Satria dan Alvin yang nampak menikamati pertandingan, Andaraa justru panik setengah mati. Gadis itu tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi dengan Kayra setelah ini.

Defan melempar bola ke Kayra dan di tangkap dengan baik oleh gadis berlesung pipit itu. Ia tidak berkata apapun. Tapi Kayra paham kalau Defan menyuruhnya memulai pertandingan.

Irit banget vocabularynya, batin gadis itu.

Kayra memantulkan bola ke lantai dua kali, lalu melakukan shooting ke ring di belakang Defan dan masuk.

Tidak melihat pun, Defan tau bola itu masuk. Defan tersenyum tipis. Saking tipisnya, tidak ada Yang tau bahwa Defan barusan tersenyum. Boleh juga.

Pertandingan berlangsung sangat seru dengan skor yang kejar-kejaran. Kebanyakan dari siswa yang melihat pertandingan itu justru kagum dengan skill Kayra yang bisa mengimbangi seorang Defan.

"Gila banget sekelurahan! Bisa ngimbangi Defan, anjir!" kagum Alvin lebay seperti biasanya. Hingga membuat Satria gerah dan langsung menampol kepalanya.

"Bukan bisa ngimbangi. Tapi emang Defannya yang ngalah. Mata lo buta nggak bisa liat Defan mainnya nggak total?"

Mungkin Alvin tidak begitu memperhatikan karena terlalu menikmati wajah cantik Kayra yang mulai berkeringat. Tapi Satria memperhatikan.

"Iya juga sih." Alvin menyengir.

Nafas Kayra naik turun. Ia mulai kelelahan. Kayra akui Defan bahkan lebih jago dari Kharell. Padahal Kayra yakin, Defan tidak mengeluarkan semua kemampuannya.

Merasa mustahil melawan Defan, Kayra menyerah. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas.

Defan tersenyum tipis. Sebagai penutupan, ia melemparkan bola ke ring di belakangnya. Dan masuk.

Oke! Tidak melihat saja Defan bisa melakukan shooting.

Kayra mendekati Defan yang tengah bersedekap dada di tengah lapangan. Seragam cowok itu berantakan. Bajunya keluar dari celana. Rambutnya juga basah karena keringat. Wajahnya pun juga penuh peluh.

"Gue akui lo jago. Dan gue bakal tepatin omongan gue." Kayra menghela napas, "besok, lo nggak akan liat muka gue lagi."

Wajah Defan tetap datar. Tiba-tiba ia merasa dejavu. Kejadian ini, ia yakin pernah mengalaminya sebelumnya. Tapi kapan dan dimana, Defan lupa.

"Kalau gue nggak mau lo keluar, gimana?"

"Maksud lo?" Defan ini apa tidak bisa bicara yang jelas? Kayra 'kan pusing jika harus menebak-nebak.

Tanpa mengubah ekspresi, Defan kembali berucap. "Mulai hari ini lo jadi kapten basket putri. Gue akui kemampuan lo!"

💙💙

Kayra setingkat di bawah Defan, tapi kemampuannya dalam bermain basket sangat baik. Di SMA Vronva, hanya tim basket putra yang membawa prestasi, tim putri justru sebaliknya. Itulah yang menjadi alasan Defan langsung mengangkat Kayra jadi kapten basket. Dan Defan yakin, pak Tobi akan menyetujuinya nanti setelah melihat sendiri kemampuan gadis itu.

Defan berada di rooftop di lantai sepuluh sekolahnya. Tatapannya menuju jalanan di bawah sana. Terdengar helaan napas yang begitu lelah dari mulutnya.

Hidupnya hambar.

Tidak ada senyum Defan manis. Tidak ada lagi Defan yang penuh semangat. Yang tersisa hanya Defan yang dingin dan ketus.

Dulunya Defan tidak sedingin ini walau dasarnya memang ia pendiam. Sesuatu merusaknya dan memporak-porandakan hidupnya.

Defan hanya bisa menjalani hidup sebagaimana semestinya. Tidak ada tujuan dan tidak ada target yang ingin ia capai.

Setiap hari, hatinya semakin gelisah bersamaan dengan perasaan bersalah yang mencekik lehernya kapan saja.

Ia membuka ponselnya, melihat walpaper yang menampilkan foto seorang gadis. Walpaper yang tidak pernah ia ubah sejak kelas satu SMP, walau ia sering berganti ponsel.

Defan sangat merindukan gadis ini. Gadis yang menjadi kekasihnya selama beberapa tahun.

Zaiyfa Levronica.

💙💙

Nuraga's : Ada 2 Hati

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGARAM KITA. DAN KLIK LINK BIO AKU UNTUK JOIN GRUP WA.

eniisenjou26___
eni_wattpad
defankka.vronva
kayraniia_nuraga
satriatamaadijaya
alvinleonand
erlanggaadhitama
aryadewangganuraga
zaiyfalevronica
andarafattah

bumisergio
matahari_selvya
galaksiatmadja
bintangferanza
bulanferanza
marsanandhitolordnando
angkasakafka
satelitghanesbara
meteorwinata
venusshelfira
atlaspancakencana
kejoraferandavanka
pasukan_antariksa

SEE YOU NEXT CHAPTER. TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 💙🌸

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang