23. KEMBALINYA ERLANGGA💙💙

8.7K 853 68
                                    

"Aku ingin berucap kalau aku khawatir. Tapi aku sadar diri, aku tak punya hak untuk itu"

°Kayraniia°

°Kayraniia°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23. KEMBALINYA
ERLANGGA.

Kayra dan lainnya sedang istirahat dan makan di kantin. Hari ini mereka sudah sekolah seperti biasa setelah seminggu liburan semester. Belum ada kegiatan belajar mengajar. Jadwal masih santai.

"Defan belum ada kabar, Zaiy?" tanya Alvin sambil memasukan bakso ke dalam mulutnya.

Ya. Bahkan Defan tak menghubungi Zaiyfa lagi setelah Defan tidak jadi menyusul mereka ke puncak. Sampai detik ini.

Zaiyfa menghentikan gerakannya yang sedang makan. "Belum Vin. Mungkin dia sibuk."

"Tuh anak masih tetap dingin, ya. Gue kira dia bakal balik kayak dulu," tambah Satria menimpali.

Kayra hanya diam. Sebenernya dia sangat penasaran. Apa benar Defan juga ke Singapura. Tapi mengapa pria itu tak menghubunginya.

Kagiatan mereka semua terhenti takala orang yang di bicarakan datang dengan santai tanpa merasa bersalah. Cowok itu langsung duduk di sebelah Zaiyfa.

Merasa di perhatikan, Defan menaikan alis kanannya seolah bertanya, kenapa?

"Nah ini dia biang masalahnya! Gue kira lo udah meninggal," tutur Alvin lebay seperti biasanya. Bagaimana reaksi Defan? Cowok itu tidak peduli.

Zaiyfa diam-diam melirik Defan di sebelahnya. Gadis itu merindu. Namun Zaiyfa melihat Defan dalam mode dingin. Mau memeluk pun tak berani.

Saat Zaiyfa diam-diam meliriknya, Defan justru beradu pandang dengan Kayra. Ah, Defan merasa kesal mengingat Kayra pelukan dengan cowok di restoran waktu itu.

"Kka, darimana aja?" Akhirnya Zaiyfa berani bertanya. Suara Zaiyfa membuat Defan memutuskan pandangannya dengan Kayra, lalu cowok itu menatap Zaiyfa di sebelahnya.

"Aku ada urusan. Kan aku udah kabarin kamu," jawabnya, santai.

"Tapi kamu hubungi aku cuma untuk ngabarin kalau nggak jadi nyusul ke puncak. Abis itu kamu ngilang. Khawatir aku." Tidak bercanda, gadis itu memang khawatir.

"Maaf buat kamu khawatir," ucap Defan tulus seraya tangannya mengusap kepala Zaiyfa.

Zaiyfa langsung memeluk Defan untuk menyalurkan kerinduannya. Tidak peduli di sini banyak orang. Wajah Defan langsung panik. Defan juga tidak tahu kenapa. Tapi Defan tidak menyukai hal ini.

Di kursinya, Satria menyipitkan mata memberi peringatan pada Defan untuk membalas pelukan Zaiyfa. Karena Defan hanya menggantung tangannya. Namun yang Defan lakukan malah menjauhkan tubuh Zaiyfa. Satria berfikir keras. Dugaan benar. Defan telah berubah.

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang