35. KAYRA TAHU💙💙

8.2K 833 85
                                    

"Salah satu hal terberat adalah saat kamu berdoa pada Tuhan bukan meminta untuk bersama, tapi untuk melupakan. Karena kamu sadar, kamu sudah terlambat" 

°Erlangga°

💙💙

Please, jangan ada spoiler

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Please, jangan ada spoiler. 

Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati

Happy reading!

💙💙

35. KAYRA TAHU


Dokter Riri, bundanya Erlangga, tengah memeriksa keadaan kaki Kayra. Luka karena paku payung itu memang tidak dalam, tapi perihnya luar biasa. Kayra di larikan ke rumah sakit Leonand Grup dan bundanya Erlangga adalah kepala rumah sakit disana. 

Kayra melamun memandang kosong kakinya yang tengah di bersihkan. Perasaannya bingung karena sebelumnya seorang Kayra tidak pernah di perlakukan seperti ini. Ini bukan pembullyan biasa, ini sudah mengarah ke kekerasan dan tindakan kurang menyenangkan. 

"Kamu pasti temen dekatnya Erlangga?" tanya bunda Erlangga sembari membersihkan luka Kayra. Gadis itu tersentak lalu tersenyum begitu manis. 

"Bisa dibilang gitu, Dok, bisa juga nggak. Soalnya kenal Kak Erlangga juga belum lama. Tapi nyambung aja kalau ngomong soalnya Kak Erlangga itu bikin ketawa terus." 

"Erlangga bikin kamu ketawa?" Riri menggeleng kecil. Padahal Erlangga belakangan ini sering murung karena masalah Naura, "dia itu lagi galau karena di selingkuhi, Kay." 

Kayra mulai paham. Berarti gadis yang di kantin tempo lalu itu memang mantan kekasih Erlangga yang berselingkuh. Gila aja tuh cewek modelan kek cowok bucin di selingkuhi, batin Kayra. 

"BUNDA UDAH BELUM SIH NGOBATINNYA? LAMA BANGET? KAKI CEWEK BUCIN NGGAK DI POTONG, 'KAN?" teriak Erlangga dari luar sana. 

Decakan kecil keluar dari mulut Riri. Ia menoleh ke Kayra lalu keduanya tertawa. Membereskan semua peralatannya, kemudian Riri membuka pintu. 

"Lama banget, Bun." Erlangga nyelonong masuk di ikuti teman-teman yang lain. Sudah paham sikap anaknya yang kadang abstrak, Riri hanya menggeleng kecil. 

"Kaki Kayra baik-baik aja." Riri mendekati Erlangga, "nggak usah terlalu khawatir. Kalau gitu Bunda duluan, ya." 

"Bunda..." rengek Erlangga melihat bundanya pergi. Ia rindu bundanya. Tapi malam Riri tidak pulang karna keadaan genting di rumah sakit. Tanpa malu, Erlangga menunjuk pipinya. 

Riri tersenyum tulus lalu mencium pipi Erlangga kemudian memeluk anak tunggalnya itu. Kemudian, Riri akan meninggalkan ruangan itu. 

"Makasih, Bunda," kata Defan pula, mendapat anggukan Alvin juga Satria. 

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Where stories live. Discover now