19. UJIAN💙💙

8.5K 849 80
                                    

"Rasa itu memang tidak bisa di tepis. Semakin di tepis, malah tidak mau pergi. Karena masalah rasa, hanya hati yang bisa memahami"

_Kharell_

💙💙

💙💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


19. UJIAN

Minggu adalah hari di mana biasanya sebagian orang berlibur atau refreshing setelah seminggu full berkegiatan yang menguras tenaga dan otak.

Tapi tidak dengan Kharell dan Kayra, mereka sekarang sedang berada di taman di rumahnya. Kharell sedang memukul samsak yang tergantung di pohon mangga di taman rumahnya dan kayra sedang membaca novel di ayunan.

"Kayaknya si Defan udah lama nggak ke sini, Dek?" tanya Kharell.

Kayra menghentikan aktivitasnya membaca novel. "Ya ngapain juga dia ke sini, 'kan pertandingannya udah selesai."

"Jadi selama ini kalian deket cuman karena pertandingan? Gue pikir dekat dalam arti yang sesungguhnya." Kharell tersenyum jahil ke Kayra.

"Apaan sih? Lagian 'kan Kak Defan punya pacar," jawab Kay jujur.

Tinjuan pada samsak itu berhenti. "Seriusan? Udah move on tuh anak?" tanya Kharell lagi. Ia mengelap keringatnya dengan handuk yang tersampir di kursi. 

"Move on dari mana? Orang pacarnya hidup lagi."

Ada ketidak ikhlasan kala Karya berucap, dan Kharell menyadari itu. "Maksud lo, Dek?"

"Ternyata pacarnya Kak Defan belum meninggal, itu yang kemarin lu ceritain ke gue, kematiannya itu dimanipulasi sama keluarganya."

"Emang rasanya Defan itu masih sama kayak yang dulu? Secara 'kan kejadian itu udah 3 tahun yang lalu," tanya Kharell, penasaran. 

Kharell paham tentang manupulasi kematiannya itu. Temannya pun ada yang sengaja di kirim ke luar negeri demi keselamatan. Persaingan bisnis memang kadang segila itu. Tapi, apakah disembunyikannya fakta tentang Zaiyfa itu adalah tentang bisnis?

"Ya Mana gue tahu, emang gue Baby Sitternya Kak Defan apa," jawab Kay ketus. Gadis itu membanting novelnya kesal.

"Lo suka Defan, 'kan?" 

Deg!

Kayra menoleh gugup. Kenapa semua orang bisa melihatnya sementara Defan tidak? Defan tidak merasakannya atau pura-pura tidak tahu?

"E--nggak lah, Kak! Sembarangan aja lisan lo!" 

Kegugupan Kayra justru meyakinkan firasat Kharell. Mereka sebenarnya saling memahami walau tak pernah saling mengungkapkan. 

"Gue Abang lo, Dek." 

Kayra makin panik saja. Walau mereka sering bertengkar, namun Kayra memang tidak bisa menutupi apapun dari Kharell. Ikatan saudara itu kental. 

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Where stories live. Discover now