32. DEFAN KENAPA?💙💙

8.2K 780 45
                                    

"Berhenti menerka. Tanyakan jika kamu penasaran. Jangan menafsirkannya sendiri dan berujung salah paham. Karena yang rugi, ya, kamu juga"

°Kayraniia°

💙💙

Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati.

Happy reading!

32. DEFAN KENAPA?

Defan merenggangkan otot-ototnya. Rasa perih masih menjalar di seluruh raganya. Untunglah kecelakaan semalam tidak parah. Hanya lecet dibeberapa bagian tubuhnya. Dan dengan susah payah ia masih bisa mengendarai mobilnya sampai ke rumah. Kemudian ia segera bersiap untuk sekolah.

Ceklek!

Pintu kamarnya terbuka. Defan memutar kepala dan mendapati sang bunda masuk kedalam ruang privacynya tersebut.

"Anak Bunda uda siap?" ujar bunda Saras sambil mengelus rambut Defan. Defan membalas dengan anggukan.

"Gantengnya anak Bunda," tambah bunda Saras membuat Defan mengulum senyum. Defan memang tak segan bermanja dengan bundanya. Tak peduli dengan usianya yang sebentar lagi legal. 

"Bunda kenapa? Tumben nyamperin Defan ke kamar?"

Bunda Saras tersenyum manis. "Bunda kangen Defan yang dulu."

"Defan masih Defannya Bunda yang dulu, Bun," jawab Defan tak terima.

Bunda menggelengkan kepalanya. "Bunda pikir, dengan kembalinya Zaiy, kamu akan kembali ke Defan yang ceria. Tapi ternyata sama aja. Kamu ada masalah lain, Nak?" 

Sebagai wanita yang melahirkan Defan, tentu bunda Saras sangat memahami anak tunggalnya ini. Sikapnya yang tenang dan pendiam, tak membuat bunda Saras gagal memahami Defan. 

Bunda Saras yakin, ada yang Defan sembunyikan. 

Defan menggelengkan kepalanya. "Defan belum biasa, Bun."

"Cih," Bunda Saras berdecih. "Uda empat bulan Zaiyfa kembali kamu bilang belum biasa?" 

Defan hanya diam, tidak tahu membalas apa. Ia menyemprotkan parfum ke seragamnya untuk mengalihkan perhatian bundanya. 

"Eh, anaknya Om David temen kamu, 'kan? Kayra, ya, kalau nggak salah. Ajak main ke sini dong!" kata bunda Saras mengalihkan pembicaraan awal. Ia tahu Defan tidak suka membahas Zaiyfa. 

"Pacar Defan Zaiyfa, Bun, bukan Kayra," jawab Defan malas.

"Siapa yang nanya pacar kamu sih? Orang Bunda nanya Kayra."

"Bun kita sarapan aja, ya. Ntar Defan telat." Nampaknya Defan harus menghentikan persidangan singkat dari sang bunda. 

Bunda Saras mengangguk lalu mengambil ransel Defan dari atas tempat tidur dan meletakkan dipunggung anaknya.

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Where stories live. Discover now