|SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT. FOLLOW DULU AKUNNYA BARU BISA BACA|
SUDAH DIBUKUKAN DAN TIDAK ADA DI TOKO BUKU OFFLINE.
NURAGA SERIES 1
Sifat hangat dan cerianya hilang begitu saja, ketika gadis manis yang notabennya adalah sahabat sekaligus pacarnya...
"Jika memang akhirnya dua hati ini tidak untuk menyatu. Tolong, jauhkankan hati ini dari kata rindu"
_Defankka & Kayraniia_
💙💙
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
16. DAMAI DENGAN PERASAAN
Alvin, Defan, Satria dan Zaiyfa berada di kantin. Mereka besnostalgia dan membahas banyak hal, terutama saat mereka masih kecil. Itu semua agar membantu memulihkan ingatan Zaiyfa.
Satria dan Alvin nampak antusias, begitu pula Zaiyfa. Berbeda dengan Defan yang nampak melamun sejak pagi. Entah apa yang di fikirkan cowok itu.
Mata Satria berbinar kala melihat kekasihnya bersama Kayra sudah berada di ambang pintu kantin. Ah, Satria bucin sekarang.
Andaraa juga melambaikan tangannya dan membalas senyuman manis Satria, mereka pun dan mendatangi meja itu. Mereka agak sedikit terkejut melihat ada Zaiyfa di situ. Tidak biasanya ada seorang wanita yang berani duduk bersama Defan dan teman-temannya. Defan selalu tidak nyaman jika ada orang lain.
Gadis ini siapa?
Satria yang merasa dengan kebingungan Kayra dan Andaraa pun membuka suara. "Kay, Raa, kenalin ini temen kita dari kecil, Zaiyfa," ucap Satria. Ada nada kekhawatiran yang terucap di dalamnya.
Deg!
Zaiyfa.
Itu bukannya nama pacar Kak Defan yang udah meninggal, batin Kayra.
"Zaiyfa?" Kayra mengulang nama itu.
Zaiyfa menganggukan kepalanya lalu ia mengulurkan tangannya. "Hai, gue Zaiyfa, pacar Defan."
Pacar Defan!
Ah, Kayra menerima uluran tangan itu, lalu mengalihkan pandangan. Rasanya, gadis itu ingin menangis. Entah karena apa.
Kayra melirik Defan yang duduk di sebelah Zaiyfa. Cowok itu memandang jus jeruk di depannya dengan tatapan kosong. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Kayraniia, Kak." Kayra melepaskan tangannya dan duduk di sebelah Alvin, di depan Defan.
Zaiyfa mengangguk lalu berpaling kearah Andaraa. "Lo pasti pacar Satria?" Andaraa mengangguk, "tadi Satria uda cerita." Andara kembali mengangguk lalu duduk di samping Satria.
Defan dan Kayra saling beradu pandang. Entah hanya perasaan Defan, atau emang benar, kalau mata Kayra memerah. Jujur saja, Defan khawatir.
Mata biru itu … mata biru itu, tak bisakah Kayra memilikinya? Kayra sudah berusaha menepis rasa ini, namun tidak bisa. Harus Kayra akui, kalau ia menaruh rasa pada Defan. Terbukti hari ini, saat melihat Defan dan Zaiyfa, hati Kayra perih.
