|SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT. FOLLOW DULU AKUNNYA BARU BISA BACA|
SUDAH DIBUKUKAN DAN TIDAK ADA DI TOKO BUKU OFFLINE.
NURAGA SERIES 1
Sifat hangat dan cerianya hilang begitu saja, ketika gadis manis yang notabennya adalah sahabat sekaligus pacarnya...
"Kamu tidak hidup di masalalu. Masalalumu biar tetap menjadi milikmu. Aku tidak akan mengusik. Yang terpenting aku disini, bersamamu. Semoga akan menjadi masa depanmu"
_Kayraniia_
💙💙
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
6. PEDULI
Hembusan napas lelah itu terdengar untuk yang kesekian kalinya. Kalau boleh jujur, Defan ingin sekali melangkah ke masa depan tanpa harus merasa bersalah pada Zaiya. Tapi rasanya susah. Gadis itu terlalu dalam memasuki hatinya.
Defan mengusap lembut foto Zaiyfa di ponselnya. Apa Zaiyfa baik-baik saja di sana? Apa Zaiyfa bahagia di sana? Ah, Defan sangat merindukan gadis itu.
Ponsel dalam genggamannya bergetar. Cowok berambut cokelat itu tersenyum tipis melihat siapa sang pengirim pesan. Orang suruhannya.
Informasi tentang Kayraniia Nuraga.
Ya, Defan menyuruh orang untuk mencari informasi tentang Kayra. Defan sedikit penasaran dengan hubungan Kayra dengan Kharell.
"Jadi dia alumni SMP Nuraga." Defan membaca pesan itu. Tapi tak banyak informasi yang di kirim. Hanya sebatas itu saja. Tentang hubungan Kayra dan Kharell pun tidak ada. Bahkan tentang identitas gadis itu pun tidak ada.
Harus kah Defan menggunakan otak cerdasnya untuk membobol media sosial gadis itu?
Ah, tidak! Itu berlebihan.
"Kayraniia Nuraga. WOW!" Satria tersenyum jahil saat mengintip ponsel Defan. Dengan cepat Defan menurunkan ponselnya. Cowok itu memasang wajah datarnya. Lagi pula, kenapa pula Satria masih di rumahnya? Padahal tadi ia sudah berpamitan pulang.
"Apaan nyebut-nyebut nama Princess gue?" Alvin juga belum pulang. Cowok itu malah membawa tiga gelas kopi.
Hembusan napas lelah itu keluar lagi dari mulut Defan.
"Nih temen lo!" Satria menunjuk Defan dengan dagunya, "nyari informasi tentang Kayra."
Alvin duduk di sebelah Satria. Senyumnya mengejek Defan. "Kalau lo maju, gue yang mundur. Nggak pro lah kalau kita rebutan cewek. Kayra not bad lah. Cantik, badannya bagus, tinggi, denger-denger juga dianya pinter."
"Kayra alumni Nuraga." Defan memberi informasi. Tidak meluruskan tuduhan Alvin dan Satria.
"Berarti dia udah lama pacaran sama Kharell." Satria menyahut.
Mendengar Satria, Alvin mengangguk setuju. "Sebenarnya mereka cocok kelihatannya. Mukanya mirip nggak sih? Perasaan gue mirip, njir."
Diam-diam Defan juga setuju dengan Alvin. Di perhatikan, wajah Kharell dan Kayra memang mirip. Interaksi mereka juga dekat. Kayra sangat nyaman bersama Kharell. Itu yang Defan tangkap saat melihat Kharell dan Kayra di Garden Latte tadi.
