|SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT. FOLLOW DULU AKUNNYA BARU BISA BACA|
SUDAH DIBUKUKAN DAN TIDAK ADA DI TOKO BUKU OFFLINE.
NURAGA SERIES 1
Sifat hangat dan cerianya hilang begitu saja, ketika gadis manis yang notabennya adalah sahabat sekaligus pacarnya...
"Ketika kita menyimpulkan suatu masalah dengan emosi, maka yang di dapat bukan solusi, melainkan sebuah kesalahpahaman"
°Kayraniia°
💙💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekali lagi aku ingetin, tim baca ulang jangan ada yang spoiler, ya.
Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati.
Happy reading!
31. PERNYATAAN RASA
"Gue suka sama lo, Kayra."
Kayra mengerjapkan matanya berkali-kali. Memukul kupingnya berkali-kali, berharap dia salah dengar. Batinnya bergejolak. Erlangga Adhitama nembak gue? Nggak salah ni orang?
"Hahahahaha." Tawa Erlangga pecah seketika. Dan ia kembali mendapat bogem mentah dari Kayra.
"Bego! Ngerjain gue lo yee," ketus Kayra sambil menampol kepala Erlangga sekali lagi.
"Sakit anjir, bener-bener lo ya, rambut Justin Bieber gue rusak," jawab Erlangga sambil merapikan kembali rambutnya. Gue serius suka sama lo Kayra. Tapi cinta gue tulus, makanya gue lebih milih untuk jaga lo dari jauh.
Kalau bukan karena Defan menyukai Kayra, sudah pasti Erlangga memperjuangkan perasaanya. Defan memang pacarnya Zaiyfa. Tapi, ntahlah, feelingnya berkata kalau Defan memiliki rasa yang tak biasa untuk Kayra. Menurutnya, tidak etis jika bersaing dengan sahabat sendiri.
"Hueeekkk, najis anjay!" ucap Kayra sambil pura-pura muntah. Sedikit lega karena Erlangga hanya bercanda.
"Gue serius kalo gue suka sama lo," ujar Erlangga kembali, "tapi gue nggak nembak lo ya, jangan GR."
Kayra makin bingung. Ini maksud Erlangga benar? Ternyata benar kata Satria kalau Erlangga itu abstrak. Tingkahnya kadang tak nyata. Untung sultan.
"Maksud lo ngomong ini apa sih, Kak?" Kayra mulai serius sambil bersender di pohon yang ada di belakangnya.
Erlangga menarik senyum hambar. Kepalanya mengadah menatap langit yang mulai jingga.
"Gue cuma ungkapin rasa gue, tapi gue nggak berharap lebih. Seenggaknya perasaan gue lega sekarang." Erlangga sekarang sudah berbaring di rumput bukit, melipat kedua tangannya menjadi bantal, dan memejamkan matanya.
"Enak ya jadi lo, bisa ngungkapin rasa, nah gue. Cinta pertama gue uda ambyar aja," keluh Kayra mengingat nasib cinta pertamanya.
Dulu, Kayra pernah berkata pada Dewa, jika ia akan mendapatkan laki-laki yang tampan, rupawan, kaya, pokoknya yang setara dengan Dewa, lengkap bermata biru.
