|SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT. FOLLOW DULU AKUNNYA BARU BISA BACA|
SUDAH DIBUKUKAN DAN TIDAK ADA DI TOKO BUKU OFFLINE.
NURAGA SERIES 1
Sifat hangat dan cerianya hilang begitu saja, ketika gadis manis yang notabennya adalah sahabat sekaligus pacarnya...
"Buat apa aku memiliki ragamu tapi hatimu dimiliki orang lain?"
_Zaiyfa_
💙💙
К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
Aku mau nanya dong!
Kalian tim baca ulang atau baca pas udah revisi?
Cuma mau bilang, kedepannya ada beberapa alur yang di ubah. Jadi, terus ikutin kisah Defan, ya.
Happy reading!
22. TEORI ADA 2 HATI.
Air mata itu lolos begitu saja di wajah putihnya. Mata sayunya kembali melihat benda pipih di tangannya. Memandang foto di instagram yang telah ia arsipkan. "Aku kangen banget sama kamu," gumam gadis itu mengingat seseorang.
Kenapa takdir mempermainkan aku, Tuhan! Aku ingin menyerah, tapi aku sudah terlanjur basah. Sekarang aku harus berenang atau kembali mengeringkan tubuhku? pikir Zaiyfa.
Zaiyfa kembali melihat foto itu.
Foto seseorang.
Zaiyfa merindukannya.
Sangat.
Dan, terhitung sudah dua hari Defan menghilang. Laki-laki itu sama sekali tak memberi kabar. Sudah berulang kali nomornya di hubungi tapi tak tersambung juga.
"Kamu dimana sih, Kka? Kamu nggak mikirin aku, apa? Aku uda melangkah sejauh ini. Kalo kamu kayak gini aku harus gimana? Aku harus berbuat apa?Aku bahkan uda matahin hati aku sendiri Kka," lirihnya.
💙💙
Pletak!
Bola-bola kecil itu berpencar setelah Satria menyodok bola kecil berwarna putih. Beberapa ada yang masuk ke lubang yang ada di setiap sudut meja.
"Kira-kira si Defan kemana, ya, Sat? Apa dia ada urusan bisnis?" tanya Alvin. Defan juga tidak menghubungi Alvin dan Satria. Ini juga pertama kalinya Defan begini.
"Lo lupa siapa Om Martin? Dia nggak bakal ganggu liburan Defan walau Defan mau."
Oh, iya, mereka sedang bermain biliar. Bosan juga karena mereka hanya berdua.
"Bener-bener kayak di telan bumi nggak sih? Kasian gue sama si Zaiyfa. Eh, kadal bunting sepuluh bulan, coba gunain insting dukun lo. Nggak becus banget lo jadi dukun!"
Satria meletak stiknya. Ini yang membuatnya malas. Orang-orang selalu bergantung pada instingnya. Padahal bisa saja instingnya salah.
"Sebenernya gue ada rasain sesuatu beberapa hari lalu. Kalo gue ngomong lo percaya nggak?"
