49. PENGORBANAN💙💙

8.7K 988 455
                                    

"Semua kisah cinta, pasti akan berakhir dengan menyakitkan. Ntah itu perpisahan, ataupun kematian"

💙💙

Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati

Jangan spoiler dan happy reading!

💙💙

49. PENGORBANAN

Siapa yang bisa memungkiri tentang kematian? Setiap makhluk ciptaanNya, cepat atau lambat pasti akan mengalami mati. Karena pada akhirnya, kita sebagai manusia hanya singgah sebentar di bumi ini.

Perpisahan adalah babak untuk membentuk suatu hubungan yang baru. Perpisahan bukan akhir dari segalanya. Adanya perpisahan, agar kita bisa menghargai sebuah pertemuan. Sebuah pertemuan yang akan menghasilkan kisah yang luar biasa. Sejatinya, semua kisah cinta itu akan berakhir menyakitkan. Entah itu perpisahan ataupun kematian. Benar bukan?

Jenazah pria tampan itu telah di makam kan sore ini, di pemakaman keluarganya. Entah kebetulan atau tidak, langit sore ini nampak mendung, sepertinya langit pun tengah bersedih mengantarkan pria itu pergi menuju ke alam nya yang baru.

Deraian air mata turut serta menjadi saksi. Bagaimana hebatnya pria ini, menjadi telah menjadi penolong gadis. Kelegaan hatinya, harus diberi hadiah terbaik di Surga sana.

Semua orang yang mengantarkan pria ini ke peristirahatan, telah beranjak pulang. Karena langit pun mulai menjatuhkan kandungan airnya. Tapi tidak dengan Satria, Alvin dan Erlangga. Mereka masih setia menatap nanar, makam yang masih baru itu.

Alvin menaburkan bunga yang sedari tadi di tentengnya, ke atas makam itu. Kemudian ia menyiramkan air putih disitu sebanyak tiga kali. Deretan rekaman memori-memori tercetak jelas di otaknya. Ia telah kehilangan pria ini selamanya. Selamanya!

Alvin duduk dan memegang nisan itu. "Nanti gue cerita ke siapa, kalo gue di gebukin lagi sama Satria? Nanti gue cerita ke siapa, kalo Erlangga nggak minjemin Lamborghininya ke gue? Nanti gue__" Alvin tak sanggup lagi meneruskan kalimatnya. Ia sudah menangis senggugukan.

Satria dan Erlangga ikut duduk di sebelah makam itu. Menatap nanar nama yang ada di nisan itu. Rasanya baru kemarin mereka bermain biliard bersama. Rasanya baru kemarin mereka berlibur bersama. Rasanya baru kemarin mereka menanyakan tentang masalah pelajaran, karena otak pria ini tergolong jenius. Sungguh, mereka belum siap kehilangan pria ini.

Satria menghela napas dan mengeluarkan suaranya. "Gue pastiin, pengorbanan lo nggak akan sia-sia. Setelah ini hanya akan ada berita kebahagian yang lo dengar. Keputusan ini, adalah keputusan terbaik yang pernah lo ambil," lirih Satria.

"Surga pasti bergembira, karena kedatangan pangeran seganteng dan sebaik lo. Gue bersumpah demi diri gue sendiri, lo adalah laki-laki terhebat yang pernah gue temui di dunia ini," tambah Erlangga.

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Where stories live. Discover now