|SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVAT. FOLLOW DULU AKUNNYA BARU BISA BACA|
SUDAH DIBUKUKAN DAN TIDAK ADA DI TOKO BUKU OFFLINE.
NURAGA SERIES 1
Sifat hangat dan cerianya hilang begitu saja, ketika gadis manis yang notabennya adalah sahabat sekaligus pacarnya...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Aku nggak capek ingetin kalian untuk jangan spoiler! Nanti nggak seru.
Janji, ya.
Anda sedang membaca Nuraga Series : Ada 2 Hati
Happy Reading!
33. SATRIA JUGA DI TEROR
Kayra memutuskan untuk tidak memberi tahu siapapun atas kejadiannya yang menimpa mobilnya. Ini terlalu aneh untuknya. Sebagai anggota Nuraga Group, seumur hidup, ini kejadian teror pertama yang ia alami.
"Ngelamunin apa?" tanya Dewa sambil mengelus kepala adiknya itu. Mereka sekarang sedang di bandara, menunggu keberangkatan pesawat Dewa. Dewa akan kembali ke Singapura malam ini.
Kayra menampilkan senyum lesung pipitnya agar Dewa tidak khawatir.
"Kayra susah pisah sama Kak Dewa lagi," ujar gadis itu berbohong.
Tak ingin menambah beban Kayra, Dewa pura-pura percaya. Padahal kejadian tentang mobil Kayra, Dewa mengetahuinya.
Dewa nampak tenang di depan, namun diam-diam Dewa sudah menyuruh orang untuk melindungi Kayra.
"Kakak bakal lebih sering pulang kok."
Ucapan Dewa cukup menenangkan. Sejauh ini, hanya Dewa yang bisa membuatnya nyaman walau pun ada Kharell. Dewa selalu punya seribu cara untuk membuat Kayra tenang.
Tentang teror itu, tentu saja Kayra takut. Tapi kalau Kayra mengadu pada papanya, sudah pasti papanya akan memindahkan ke luar negeri. Beruntung jika ke Singapura, masih ada Dewa di sana. Kalau ke negara lain, mau bagimana? Pasti Kayra akan kesepian.
"Oh, iya, Kak, tentang pacar Kakak, gimana? Kapan sih mau di kenalin ke keluarga?"
Setahu Kayra, Dewa itu punya pacar. Namun memang di kenalkan ke keluarga besar Nuraga.
Pertanyaan Kayra membuat Dewa merasa miris. Harus bagaimana caranya menjelaskan pada Kayra?
"Sabar, ya! Nunggu Kakak jadi dokter dulu."
"Harusnya kalau cuma untuk ngenalin nggak harus jadi dokter dulu, Kak. Kakak 'kan nggak di suruh nikah," kata Kayra merasa janggal pada Dewa.
Tanpa menjawab, Dewa menarik tubuh Kayra ke dalam pelukannya. Kayra semakin merasa janggal, namun tangannya tetap melengkung membalas pelukan Dewa.
