9. TURNAMEN💙💙

9.7K 890 18
                                    

"Pokoknya lo nggak boleh kenapa-napa"

_Defankka_

💙💙

💙💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


9. TURNAMEN 

Hari yang mereka nantikan akhirnya datang juga. Disinilah mereka sekarang. Mereka sudah berada di area pertandingan basket antar SMA. Tim putra dan putri Vronva telah melewati babak penyisihan kemarin. Mereka sama-sama maju ke partai final. Tapi mereka belum tau akan melawan siapa hari ini.

"Anak-anak Bapak sangat bangga sama pencapaian kalian. Bapak tidak menyangka sama sekali hari ini kita berada di partai final. Terutama kamu Kayra, bapak sangat bangga sama kamu." Pak Tobi berbicara, dengan mata yang mengisyaratkan kebanggaan yang nyata.

Kayra hanya mengganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Defan melirik Kayra sejenak lalu ikut tersenyum.

"Hari ini, Bapak nggak akan membebani kalian dengan kata-kata kalian harus menang. Bapak hanya ingin kalian bermain pakai hati, dan keluarkan seluruh kemampuan kalian. Apapun hasilnya, kalian tetap anak didik kebanggaan bapak. Mengerti?"

"Mengerti, Pak," jawab mereka serempak.

Pak Tobi menghela nafasnya, ia takut bahwa yang akan di ucapkannya setelah ini akan membuat mental anak didiknya jatuh. Namun ia harus member tahu dengan segera. "Lawan kita hari ini adalah SMA Nuraga! Persiapkan mental kalian! Kalian sudah melakukan yang terbaik sejauh ini." Setelahnya, Pak Tobi meninggalkan anak didiknya.

Defan memejamkan matanya sejenak. Benar tebakannya, ia akan bertanding dengan Kharell hari ini. Apa hasilnya akan sama seperti pertemuan terakhir mereka? Defan harap tidak. Mata Defan lalu melirik kearah Kayra, gadis itu terlihat sangat tenang. Aneh.

"Kayra, ikut gue bentar!" ajak Defan. Kayra lantas menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Kenapa, Kak?" Tanya Kayra setelah mereka menjauh dari keramaian.

"Gue mau nagih janji." Kayra mengernyit, dua detik setelahnya ia teringat, sialan! Dia ingat?

"Nggak bisa entaran aja nagih janjinya," tawar Kayra, "kita 'kan mau tanding."

Defan menggeleng bersamaan dengan langkahnya yang semakin mengikis jarak dengan Kayra, yang membuat Kayra menahan nafas seketika." Gue minta ..." Kayra menantikan kalimat Defan yang menggantung." ... lo nggak boleh kenapa-napa saat bertanding." Akhirnya kalimat itu tecetus dari bibir laki-laki dengan nama belakang Vronva itu.

Kayra mencerna ucapan Defan, ia masih perlu beberapa detik untuk mengerti. Apa barusan Defan mengkhawatirkannya? Iya? Begitukah?

"Tapi itu nggak ada untungnya buat lo!"

Nuraga's : Defankka + Defankka Vronva ( ✔️)  Where stories live. Discover now