5. Camo

2.2K 151 11
                                    

I still don't know, yeah
My own heart 
The thick colors of the camouflage
Cover up the new world that'll surprise me

***Camo by BoA***

*
*
*

Ambrosio menelentangkan tubuh Sisilia di ranjang dan menahan kedua tangan wanita itu di atas kepala dengan satu tangan. Kedua kaki Sisilia dikunci dengan kakinya.  Tiap inci kulit mereka bersentuhan tanpa pembatas sehelai pun, membuat tubuh basah mereka memanas dari dalam.  Ambrosio merangkak di atas wanitanya. Tubuhnya yang kekar dengan tato besar di punggung, kontras dengan tubuh halus dan lembut milik istrinya itu.

Sisilia meringis, menggigit bibir bawahnya sendiri dan menatap penuh harap. Sepertinya sudah saatnya Ambrosio menunjukkan keegoisannya. Tanpa berkata apa-apa pria itu segera melahap bibirnya.

Ambrosio melebur bibir Sisilia dalam mulutnya dan sesekali menggigit. Lidahnya bergerak cepat membelai geligi lalu mendesak masuk hingga menyentuh ujung dalam langit-langit mulutnya. "Ngghh ...." Kepala Sisilia terdongak menerima penjelajah itu. Ketika dia hampir kehabisan napas, Ambrosio melepaskan bibirnya. "Hmmh," mulut pria itu berpindah ke dadanya, mencari puncak merah muda dan menyesap kuat tonjolan itu hingga terasa sakit mengeras. "Oh, Ambrosio ...." Punggungnya melengkung dan meliuk lembut. Sisilia merasakan aliran darah terpompa ke puncak payudaranya. Ambrosio mengisap sari dari kedua belah puncak itu bergantian, memastikan wanitanya mengeluarkan suara ASMR* yang menenangkan. 

*{ASMR merupakan singkatan dari Autonomous Sensory Meridian Response atau biasa disebut head tingles yang kalau diartikan adalah kepala yang tergelitik atau kesemutan. Sensasi yang dirasakan seperti hangat, nyaman, geli dan menyenangkan. Sensasi ini dimulai dari puncak kepala dan akan menyebar ke seluruh tubuh, diri sendiri maupun pada pasangan, disertai perasaan tenang dan rileks.}

Pikirannya sudah melayang jauh. Sisilia tidak dapat mengendalikan suara maupun gerakan tubuhnya sendiri. Pandangannya kabur menatap lampu yang bercahaya di langit-langit. Sejak kapan lampu itu menjadi menyilaukan. Di mana pria itu? Yang biasanya muncul dihadapannya seperti bayangan gelap, tetapi melindunginya dari cahaya yang membutakan mata. Sisilia menjadi sedikit lega ketika Ambrosio melepaskan tangannya, memberikan kesempatan untuknya meremas rambut pria itu ketika kepalanya bergerak ke bagian bawah pusarnya. Matanya terpejam dan tubuh menggeliat seakan sesuatu dalam tubuhnya ingin keluar. Pegangan di rambut Ambrosio menjadi penolongnya untuk bertahan agar tidak lumer. Akan tetapi pegangannya terlepas.

"Ah, Ambrosio, ah, tidak!" pekiknya lemah ketika Ambrosio mengangkat pinggulnya lebih tinggi dari kepalanya. Kedua belah pahanya dibuka selebar-lebarnya dan lengan kekar itu menahan pahanya, memposisikan lubang di selangkanya serupa mulut cawan. "Apa yang kau lakukan?" rengek Sisilia dengan posisi kepala nyaris terbalik.

"Memakanmu, tentu saja," jawab Ambrosio sambil menggeram. "Aku lapar rasa jusmu," katanya lagi, membuat Sisilia memejamkan mata rapat-rapat dan tangannya mencengkeram sprei di sisi kepalanya. Ketika Ambrosio menggigit bibir empuk di selangkangannya itu, matanya terbuka lebar tetapi pandangannya gelap. "Amano-san, kurutte iru! Imaimashī!" Amano, kamu gila! Sialan! pekiknya sambil tertangis. "Aaaahhhh ...." Dia menangis karena rasa yang meletup-letup dalam dirinya. Ambrosio memakan dirinya seperti menikmati potongan besar semangka yang ranum, matang dan manis, dengan air yang melimpah. Ambrosio menggigit sana sini area dalam pahanya Pria itu tidak memedulikan erangan dan isakannya. Ia sangat menikmatinya hingga hanya suara mengecap rakus yang terdengar. Lidahnya, giginya, sentuhan bibirnya, semuanya memberikan rangsangan yang tak kenal ampun.

Ini sangat memalukan. Sisilia meratap  sambil meremas wajahnya sendiri. Memalukan karena rasanya terlalu enak dan dia sangat menikmatinya, tak bisa ditahan. Tak terhitung sudah berapa kali semburan itu terjadi hingga rasa itu meluap melebihi kapasitasnya.

Play In Deception 2: Camouflage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang