33. The Man without Face

1K 110 30
                                    

Wajah Fujiki serupa balur-balur daging yang rusak akibat luka bakar

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Wajah Fujiki serupa balur-balur daging yang rusak akibat luka bakar. Hanya bola mata terlihat, tanpa hidung, dan garis serupa bibir yang menunjukkan mulutnya. Wajahnya telah terlihat. Kedoknya telah terbongkar, membuat Fujiki mengeluarkan jurus terakhirnya. Bom asap beracun.

Ambrosio sontak melompat ke belakang dan melindungi wajahnya dengan mantel. Asap warna kekuningan membubung tinggi dan menyebar dalam gang, membuat Ambrosio mundur ke luar gang, sementara pria tanpa wajah itu kabur memanjat tembok.

"Kurang ajar!" desis Ambrosio menatap kepulan asap itu. Ambrosio hanya pernah mendengar desas-desus ninja satu itu. Ninja penyamar yang dikenal sebagai Kaito, Pria tanpa Wajah.

Ren menyeret Kenji yang lemas tak berdaya ke tempat terbuka. Mereka berada di pinggir jalan saat siang bolong. Kejadian itu menarik perhatian orang-orang. Beberapa pria bersetelan hitam, anak buah Ambrosio, memasang tanda rekonstruksi dan memasang banner besar untuk menutupi kegiatan mereka dari orang-orang yang lalu lalang.

Ren menyandarkan Kenji ke dinding dan memeriksa tanda vitalnya. Tekanan darah pria itu rendah dan kesadarannya mulai menurun. Ren segera menutup aliran darah di sekitar luka Kenji untuk menghentikan penyebaran racun. Ia mengalirkan tenaga dalam melalui telapak tangannya ke dalam tubuh Kenji. "Kenji-san, aku akan memberimu tenaga tambahan, bertahanlah!" ujar Ren memberi semangat. Kenji mengangguk lemah.

Ren lalu menoleh pada Sisilia. "Sisilia-san, tolong kau cari antidot untuk Kenji. Tenagaku tidak bisa menghentikan kerja racun dalam tubuhnya."

"Wah, Ren, kau 'kan ninja medis, kenapa kau tak bisa menetralisir racun?" tanya Hiro keheranan.

"Jutsu medis pun ada macam-macam cabangnya, Hiro-senpai. Aku memusatkan pengetahuanku pada penyakit dalam dan pembedahan," jawab Ren agak gusar.

Sisilia segera berjongkok di sisi Kenji dan memeriksa lukanya serta kondisi Kenji, untuk mencari tanda-tanda jenis racun yang masuk ke tubuhnya.

Pria itu terkekeh seperti orang gila dan mengalami ereksi pada organ laki-lakinya.

"Melihat gejalanya, aku yakin Kenji terkena racun andromedotoksin, racun yang biasanya terdapat dalam madu gila," ujar Sisilia.

Andromedotoksin atau dikenal juga sebagai grayanotoksin, acetylandromedol, rhodotoxin dan asebotoxin. Nama grayanotoksin diambil dari nama tanaman Leucothoe grayana , tanaman asli Jepang yang awalnya dinamai oleh ahli botani Amerika abad ke-19, Asa Grey.

Selanjutnya, golongan neurotoksin ini banyak dihasilkan oleh tanaman Rhododendron, atau yang dikenal sebagai Bunga Azalea.

Selanjutnya, golongan neurotoksin ini banyak dihasilkan oleh tanaman Rhododendron, atau yang dikenal sebagai Bunga Azalea

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Keracunan grayanotoxin biasa disebut penyakit madu gila, keracunan madu, atau keracunan rhododendron. Lebah pembuat madu akan menghasilkan madu yang mengandung grayanotoksin jika madu tersebut dibuat dari serbuk sari bunga azalea. Madu gila paling sering diproduksi dan dikonsumsi di wilayah Nepal dan Turki sebagai obat rekreasi (candu) dan obat tradisional untuk keperkasaan pria.

Gejala klinis yang paling umum keracunan grayanotoksin adalah berbagai efek kardiovaskular (gangguan irama jantung), mual dan muntah, lemas dan perubahan kesadaran hingga berhalusinasi. Meskipun pada keracunan ringan, pasien bisa sembuh sendiri setelah 24 jam, tetapi jika keracunan cukup berat bisa menyebabkan kelumpuhan, koma dan kematian.

Di Jepang, wisata menikmati bunga azalea sangat populer pada musim semi. Wisata yang disebut Bunkyo ini dapat dinikmati di Taman Nagushiyama di Sasebo, Prefektur Nagasaki, Jepang. Sekitar 100 ribu jenis azalea bermekaran saat musim semi di taman itu.

Festival Bunkyo sering dijadikan momen untuk sepasang kekasih menikmati hamparan bunga azalea yang bermekaran dengan indahnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Festival Bunkyo sering dijadikan momen untuk sepasang kekasih menikmati hamparan bunga azalea yang bermekaran dengan indahnya.

"Dari gejalanya sepertinya hanya untuk melemahkan lawan, tetapi sebaiknya segera kita bawa ke rumah sakit, sebelum gejalanya lebih parah," ucap Sisilia.

Hiro dan Ren segera mengangkat tubuh Kenji ke mobil untuk membawa Kenji ke rumah sakit. Sedangkan Ambrosio bersama Sisilia mengendarai mobil yang semula dibawa Kenji. Ajudan Ambrosio tinggal untuk membereskan tempat itu serta meminta keterangan dari pemilik dan pegawai Hitomi Bakery.

Ambrosio menyetir sementara Sisilia duduk di sebelahnya. Dalam perjalanan, Ambrosio berdecih kesal. "Sialan!" umpatnya. "Pria tanpa wajah itu lolos begitu saja dari hadapanku!"

Sisilia menepuk pundaknya dan tersenyum riang. "Jangan khawatir, Ambrosio!" ujarnya bersemangat. "Dalam beberapa hari, aku yakin pria itu akan datang dengan sendirinya menemuimu." Ambrosio melirik heran padanya.

"Kau tampak begitu yakin, Aka-chan, apa ada sesuatu yang kau rencanakan?"

Sisilia mengangguk mantap. Dia menatap lurus ke depan, pada jalanan yang terpampang luas. "Pria tanpa wajah itu telah terkena racun buatanku, Ambrosio. Racun yang akan membuatnya kesakitan luar biasa. Meskipun ia seorang ahli racun dan memiliki berbagai antidot, dia tidak akan bisa mengatasi racun buatanku, karena hanya aku yang mengetahui dan memiliki antidotnya."

Ambrosio terlalu takjub untuk berkata-kata. Wanitanya ini tidak pernah gagal membuatnya terkesan. Ia menatap Sisilia yang bergumam pelan, "Pria itu akan datang. Pasti!"

*
*
*

🤔

Play In Deception 2: Camouflage (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora