34. One Shot, Two Shots (1)

1.3K 102 10
                                    

Kaito, seorang ninja penyamar, konon wajahnya rusak akibat racun yang diolahnya, hal itu juga menjadi penyebab sidik jarinya terhapus, karena paparan zat keras pada lapisan kulit dermis, membuat sidik jarinya sukar diidentifikasi pada barang-baran...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kaito, seorang ninja penyamar, konon wajahnya rusak akibat racun yang diolahnya, hal itu juga menjadi penyebab sidik jarinya terhapus, karena paparan zat keras pada lapisan kulit dermis, membuat sidik jarinya sukar diidentifikasi pada barang-barang yang disentuhnya.

Mengetahui Kaito memiliki wajah rusak, seakan menambah angin segar bagi Sisilia. Zat yang disuntikkannya ke tubuh Kaito akan bereaksi kuat pada jaringan kulit baru, dengan kata lain, bekas luka.

Sebenarnya, Sisilia tidak memiliki antidot untuk racun yang disuntikkannya ke tubuh Kaito. Zat yang disuntikkannya itu pun bukan racun, melainkan virus tipe baru yang ditemukan dari lapisan dalam salju di Arktik dan mereka belum memiliki antivirusnya. Virus tersebut terkubur di sana sejak jutaan tahun lalu. Virus itu akan hidup di aseptor-aseptor saraf dan secara simultan akan menimbulkan rasa sakit seperti disetrum pada ujung-ujung saraf. Jika hanya pada area tertentu mungkin tidak terlalu bermasalah, tetapi jika impuls saraf yang diserang adalah di otak, rasa sakitnya akan sangat luar biasa. Sebagai tambahan, virus itu juga menyenangi saraf-saraf baru, saraf yang terbentuk di bekas luka. Jika rasa sakit menyerang bekas luka di wajah Kaito, mungkin pria itu akan mencakar wajahnya sendiri karena kesakitan.

Yang namanya penjahat, akan selalu menemukan cara untuk berbuat jahat. Kaito mengetahui rencana pemesanan kue di Hitomi Bakery dari sosial media milik Nana-chan dan teman seruangannya.

Menurut keterangan saksi di Han Florist dan Hitomi Bakery, Kaito, baik sebagai Orochi maupun Fujiki, meminta bekerja karena terdesak kebutuhan berobat orang tuanya. Ia juga bersedia bekerja dengan upah berapa saja. Pemuda itu dikenal sebagai sosok yang ramah dan rajin, juga suka membantu rekan kerjanya dengan tidak keberatan mengerjakan sendiri seluruh proyek, atau pesanan. Kerjanya cepat, efisien dan hasilnya memuaskan. Orang-orang menyukainya, di samping wajahnya yang selalu terlihat tersenyum ramah. Tak ada yang menyangka ia sanggup berbuat jahat dengan menyebarkan racun ke mana-mana.

Sisilia dan Ambrosio  ke Rumah Sakit Universitas T untuk memastikan keadaan Kenji serta para karyawan Azteca Lab yang dirawat karena keracunan. Dua orang karyawan Azteca Lab mendapat perawatan intensif karena keracunan cukup berat. Sisanya dalam pengawasan dokter. Sementara Kenji harus dirawat karena luka di rusuknya.

Saat berjalan menuju pintu keluar rumah sakit, Ambrosio memperhatikan Sisilia tengah larut dalam pikirannya sendiri. Begitu di teras, menunggu mobil mereka, dia termangu sesaat. "Ada apa, Sisilia? Apa yang kau pikirkan?"

"Kaito," jawabnya. "Pria itu terlihat tidak terpengaruh dengan shuriken di punggungnya, kemungkinan karena ada zat U666 dalam tubuhnya, membuatnya lebih kuat dari yang seharusnya."

"Oh, jadi Kaito makhluk serupa Shira?"

"Bukan, aku yakin bukan, karena darah yang kulihat di punggungnya berwarna merah."

Play In Deception 2: Camouflage (END)Where stories live. Discover now