50. Fushi No Chi

1K 104 11
                                    

Fushi no chi (不死の血): Darah Abadi

Tekanan membuat otak Sisilia bekerja lebih cepat, itu sudah pasti. Apalagi di bawah supervisi Ambrosio. Tekanan yang diterimanya menjadi berlipat-lipat. Hal yang sama juga dialami Ren. Daripada membuat Marco-sama bertanya-tanya mengenai hal yang mereka bahas sebelumnya, lebih baik fokus pada bahan penelitian.

Sisilia dan Ren membawa sampel dengan kode ID62 itu ke meja pemeriksaan, sementara Ambrosio terabaikan. Pria itu berdiri di tepi ruangan mengawasi mereka.

"Kita bisa mencoba membiakkan darah ini. Sudah ada penelitian membuat darah manusia menggunakan organoid yang ditanam dalam tikus percobaan. Bayangkan jika kita bisa membuat darah mengandung chakra tingkat tinggi, tidak perlu lagi menguras energi atau mencari pengguna chakra seperti aku dan Yui," ucap Ren.

Sisilia menoleh pada Ren dan mata mereka bertaut. "Yui Yoshimitsu?" ulang Sisilia.

"Hm, iya, tadi dia datang untuk menyembuhkan Yeri. Chakra kakaknya yang menyebabkan Yeri menjadi tua dengan cepat, untungnya chakra itu bisa diatasi dengan chakra Yui. Yeri sekarang sudah kembali muda. Sungguh ajaib dunia ini, segala sesuatu diciptakan berlawanan. Jutsu jahat milik Kaiya bisa dilawan dengan jutsu baik dari adiknya. "

"Jutsu jahat?" ulang Sisilia. Tangannya bergerak mengambil beberapa peralatan kaca.

"Iya. Jutsu Kaiya adalah jutsu hitam yang membawa dampak buruk bagi orang lain."

"Begitukah?" gumam Sisilia sambil mengambil sedikit sampel darah abadi dengan pipet dan meletakkannya dalam cawan petri.

"Menurutku tidak ada jutsu jahat atau jutsu baik, semua tergantung penggunanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Menurutku tidak ada jutsu jahat atau jutsu baik, semua tergantung penggunanya. Jutsu hanyalah energi, dia tidak tahu baik atau buruk."

"Oh, apa karena Kaiya dalam pengaruh U666?"

"Kemungkinan besar itulah yang terjadi."

Ren memperhatikan Sisilia mengambil tabung berisi U666 dan mengambil setetes zat itu lalu mencampurnya dengan darah dalam cawan petri. "Apa yang kau lakukan?" tanya Ren.

"Melihat reaksi darah ini terhadap U666. Jika memang radiasinya serupa chakra-mu, bahkan lebih kuat, seharusnya U666 bisa dihilangkan." Sisilia meneteskan campuran darah itu ke plat kertas untuk analisa dengan kromatografi. "Kita tinggal tunggu hasilnya," lanjut Sisilia sambil meletakkan plat itu ke dalam bejana berisi cairan. Cairan isotonik merambat naik ke plat dan memisahkan komponen darah tersebut.

Sisilia dan Ren duduk berdampingan di kursi kerja sambil menunggu proses kromatografi selesai. "Oh, iya, aku punya kabar bagus untukmu," kata Sisilia. "Chakra dalam tubuhmu membuatmu kebal terhadap U666."

"Apa?" Ren tak percaya mendengar hal itu.

"Aku mengetesnya dengan cara yang sama pada sampel darahmu. U666 tidak bertahan lama di dalamnya. Sama seperti jika seseorang tertular penyakit. Ada yang bisa terinfeksi dan menjadi sakit, ada yang sembuh dan kebal, ada juga yang menjadi pembawa (carrier); mengandung bibit penyakit tetapi tidak sakit. Darah Kenji juga kebal terhadap U666, salah satu penyebab ia tidak terpengaruh ketika kontak aliran darah dengan Osamu."

Play In Deception 2: Camouflage (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora