12. Gaijin

1.7K 121 17
                                    

Gai-jin -(Noun) foreigner. 
 A tale about a foreigner who woke up in a mysterious land covered in mist.
________

"Shinjirannee!" sulit dipercaya, seru Hiro setelah mendengar penjelasan Sisilia mengenai kecurigaannya. 

"Jika kita bisa mendapatkan sampel darah mereka itu lebih bagus lagi, tetapi memeriksanya perlu waktu, karena itu kita harus melihat jasad mereka untuk memastikannya," ungkap Sisilia.

Hiro dan Ambrosio mengenakan yukata hitam dengan lapisan putih di bagian dalam, sedangkan Sisilia mengenakan kimono resmi hitam polos dan tas tangan berwarna hitam. Mereka berada di dalam mobil, menuju gedung krematorium terbesar dan termewah di Jepang. Kasus itu ditutup pihak kepolisian atas permintaan pihak keluarga dan jasad mereka telah dibawa pulang untuk dimakamkan.

Di Jepang, fasilitas krematorium sangat sedikit sehingga banyak jenazah harus diinapkan terlebih dahulu selama menunggu antrian kremasi, karena itu bisnis hotel khusus mayat menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Adapun karena para jenazah itu sempat diinapkan di ruang forensik kepolisian, prosesi pemakaman dipersiapkan terlebih dahulu di krematorium tersebut. Mereka menyiapkan upacara pemakaman yang sangat mewah untuk para mendiang.

Hari itu menjadi hari berkabung massal bagi keluarga besar klan yakuza di Jepang.  Ada 14 keluarga yang bersamaan menjalankan upacara pemakaman di tempat itu. Papan nama mereka terpajang di depan pintu masuk ruang penghormatan.

1. Sato
2. Suzuki
3. Takahashi
4. Tanaka
5. Watanabe
6. Saykoji
7. Yamamoto
8. Nakamura
9. Yoshimitsu
10. Kobayashi
11. Kato
12. Uchida
13. Yoshida
14. Yamada 

Pelataran dan selasar gedung duka dipenuhi karangan bunga ucapan duka dari berbagai kalangan. Isak tangis mewarnai kesuraman dalam ruangan itu. Di altar berjejer foto-foto mendiang yang terlihat gagah dan muda. Bunga-bunga beraneka ragam harum semilir berjejer menghiasi altar. Orang-orang dalam pakaian serba hitam silih berganti membungkukkan badan di depan kerabat mendiang lalu memberikan penghormatan terakhir dengan mempersembahkan dupa ke altar. 

Pria-pria tua berwajah keras tak banyak ekspresi, sesekali membungkuk membalas para pelayat yang datang memberikan penghormatan untuk anak mereka

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Pria-pria tua berwajah keras tak banyak ekspresi, sesekali membungkuk membalas para pelayat yang datang memberikan penghormatan untuk anak mereka. Para wanita dengan mata sembab kurang tidur dan terlalu banyak menangis, berderai air mata. 

Tak mudah berhadir ke tempat itu. Terutama sekali karena yang datang melayat adalah orang yang menghabisi nyawa si mendiang. Ambrosio berjalan tegap di depan Hiro dan Sisilia. Di belakang mereka 5 pengawal Ambrosio mengiringi. Orang-orang berseru gusar melihatnya dan sebagian meraih gagang pedang mereka di pinggang, bersiap menyerang. Merasakan ketegangan di tempat itu, Sisilia menyadari dia telah memasuki dunia yang berbeda. Dunia kelam dan penuh intrik yang sehari-hari dihadapai Ambrosio. Sisi kehidupan lain Ambrosio yang sebelumnya tidak pernah ditunjukkan pria itu padanya.

"Kurang ajar," geram orang-orang dengan suara direndahkan. Semurka apa pun mereka melihat kehadiran Amano Marco Yamazaki di tempat itu, mereka harus meredamnya karena sedang berkabung. Namun ada beberapa orang yang tak dapat menahan diri. Mereka melompat ke depan Ambrosio dengan pedang terhunus. Kelima pengawal Ambrosio segera bersiaga di depan bosnya dengan pedang mereka.

Play In Deception 2: Camouflage (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora